Pasti dambaan semua orang untuk hidup dalam sebuah keluarga yang harmonis di suatu negara yang sejahtera, dimana dipimpin oleh para pejabat yang ammanah menjalankan tugas & kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab bukan oleh para penjahat si pengemplang uang rakyat.
Suhu politik terasa semakin hari semakin meningkat seiring dengan bermunculannya tokoh2 yang akan meramaikan kancah perpolitikan di negeri ini. Rekam jejak mereka dikutak-katik kembali baik oleh yang  pro maupun yang kontra untuk mendapatkan bahan yang dapat diangkat sebagai keberhasilan ataupun kegagalan tokoh tersebut. Kampanye terselubungpun bermunculan dari masing-masing kubu, tapi anehnya banyak yang melanggar etika berpolitik yang baik. Issue Ras sampai dengan menakut-nakuti kaum minoritaspun dihembuskan. Sungguh sangat disayangkan kematangan berpolitik mereka masih bergaya kampungan.
Nah bagaimana bila dalam satu keluarga ikut berpolitik atau sekedar mendukung salah satu tokoh  atau mungkin juga menempatkan diri sebagai pengamat politik tapi berbeda pandangan antara yang satu dengan anggota yang lain ? Apakah ini yang disebut perbedaan Ideologi Politik dalam satu keluarga ?
Menurut ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Oleh karenanya, bagi para tokoh2 politik atau sekelompok orang yang mempunyai kesepemahaman ideologi politik diantara mereka akan membentuk komunitas sendiri. Dan yang berbeda pandangan ideologi menjadi lawan politiknya bahkan bisa dianggap musuh yang harus diperangi.
Sayangnya untuk kebanyakan politikus beserta kelompok pendukungnya, banyak melakukan praktek-praktek kotor dengan menghalalkan segala cara untuk merekrut masyarakat umum menjadi pengikutnya yang nota bene masih awam dalam dunia politik. Dahsyatnya banyak anggota keluarga kita yang ikut terjebak dan terpengaruh dengan hiruk pikuknya politik akhir-akhir ini. Nasehat orang tuapun tidak digubris, seakan masuk telinga kiri dan keluar dari telinga kanan.
Sarana media online yang biasa digunakan untuk sekedar tegur sapa antar member, menjadi semakin ramai oleh kicauan-kicauan politik mereka dari mulai dukungan sampai dengan saling melemparkan kritikan pada tokoh-tokoh yang tidak disukai.. Entah apa yang ada dibenak pikiran mereka sehingga begitu gigih saling membela dan saling menyerang bila tokoh yang menjadi idolanya dikeritik. Fenomena ini terjadi bukan karena tanpa sebab, tapi lebih banyak akibat pengaruh lingkungan dan pemberitaan yang sangat mudah di akses termasuk informasi berantai yang diterima dengan maksud untuk menyesatkan. Sungguh ironis menyaksikan hubungan keluarga menjadi terpecah-pecah hanya karena perbedaan pandangan politik.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap ideologi politik mempunyai dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia termasuk dalam membentuk pola pikir seseorang.
Maka dari itu, marilah kita bentengi putra-putri kita dengan ahklak yang baik dengan mengedepankan logika dan berpikir jernih sehingga terhindar dari pengaruh buruk perbedaan pandangan politik yang dapat mengganggu kehidupan mereka dimasa masa mendatang. Aamiin......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H