Mohon tunggu...
Rakhmat Robbi
Rakhmat Robbi Mohon Tunggu... profesional -

Lahir di Banjarmasin - Kalimantan Selatan tanggal 2 agustus 1984 | Senior Consultant pada Value Alignment Advisory (VA2) sebuah lembaga konsultan dan riset bidang manajemen dan organisasi | meminati masalah-masalah ekonomi, manajemen, dan sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Money

Sudah Bijaksanakah Cara Kita Dalam Mendelegasikan Tugas?

27 Maret 2012   03:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kapan gue bisa berkembang kalo setiap kerjaan gue didikte terus ama atasan gue”, keluh seorang sahabat kepada saya. Bagaimana menurut pendapat anda apabila mendengar keluhan itu ? Kemungkinan banyak yang berpendapat sama seperti saya bahwa tidak semua orang suka didikte, terutama dalam hal pekerjaannya. Jadi, apakah mendikte pekerjaan bawahan itu salah ? Tidak juga menurut saya, karena kadang masih ada juga orang yang perlu di dikte di setiap pekerjaannya demi menghasilkan karya yang lebih maksimal. Sayangnya tidak sedikit pimpinan yang belum bisa membedakan, mana bawahan yang perlu didikte dan mana yang dibiarkan berkreasi.

Mendikte atau membiarkan berkreasi kepada orang yang salah juga dapat membuat pekerjaan menjadi terbengkalai. Jadi kapan seharusnya kita membiarkan bawahan itu berkreasi bebas terhadap pekerjaannya, dan kapan kita harus mendikte pekerjaannya ?

Menurut Situational Leadership Theory yang dibuat oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard, untuk menjawab hal itu, kita harus membedakan dulu orang-orang tersebut berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan Kompetensinya dan Komitmen/Motivasinya, seperti yang tergambar pada matrik dibawah ini.

Pada komponen D4, apabila seorang memiliki kompetensi dan komitmen/motivasi yang tinggi, jangan pernah mendikte orang ini. Orang ini  sangat berpengalaman atau memiliki kompetensi yang mumpuni terhadap tugas yang anda berikan dan merasa sangat percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya. Mereka tidak hanya mampu mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik, akan tetapi mereka juga mampu apabila diminta sebagai penanggung jawab dari pekerjaan tersebut. Berikan dia kebebasan dalam berkreasi dan berkarya. Bahkan supervisi pada pengerjaannya pun tidak perlu terlalu ketat, percayalah bahwa orang ini mampu menghasilkan yang terbaik sesuai harapan. Selain itu dia juga mampu menjadi mitra diskusi anda sebagai pimpinan dalam membuat sebuah kebijakan terhadap suatu pekerjaan.

Apabila orang itu memiliki Kompetensi tinggi, tetapi komitmen/motivasinya tergolong rendah seperti pada komponen D3, maka orang ini tidak perlu di dikte terlalu banyak, cukup berikan sedikit penjelasan tentang pekerjaannya, dan dia akan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Akan tetapi pekerjaannya perlu lebih banyak di kontrol, karena menurut Hersey dan Blanchard, orang ini sebenarnya memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya, namun dia agak sedikit kurang percaya diri terhadap hasil pekerjaannya sendiri sehingga butuh support yang lebih

dari anda sebagai pimpinannya untuk dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.

Berikutnya adalah orang yang memiliki komitmen/motivasi yang tinggi tetapi kompetensinya masih tergolong rendah, seperti pada posisi D2 pada matrik. Agak berbanding terbalik dengan posisi D3 memang, orang ini sebenarnya tidak terlalu mengerti akan teknis pekerjaan yang harus dilakukan, namun apabila di supervisi dengan baik maka dia akan mampu menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Oleh karena itu, dia perlu banyak didikte terkait teknis pekerjaannya, namun hasil pekerjaannya tidak perlu di kontrol terlalu mendalam. Cukup pastikan bahwa dia mengerti dan paham akan teknis pekerjaan dan goal yang diamanatkan kepadanya.

Terakhir adalah D1, menurut anda apa yang perlu dilakukan terhadap bawahan yang memiliki kompetensi dan komitmen/motivasi yang rendah ? Kalau Hersey dan Blanchard sih menyarankan agar anda sebagai pimpinan lebih banyak mendikte pekerjaannya dan melakukan kontrol yang cukup ketat terhadap hasil pekerjaannya. Itu kalau anda masih ingin mempertahankan dia sebagai bawahan anda. Anda perlu memastikan bahwa dia sudah melakukan proses dengan benar dan menghasilkan karya yang sesuai dengan harapan.

Apabila anda sebagai pimpinan atau calon pimpinan, semoga tulisan ini cukup bermanfaat dalam memberikan perlakuan terhadaap anggota tim kerja anda. Namun apabila anda yang membaca adalah seorang yang berada dibawah pimpinan orang lain, maka andalah yang memutuskan di posisi mana anda ingin berada agar perlakuan pimpinan sesuai dengan harapan anda.

Semoga berhasil buat anda semua dan Selamat Berkarya….Bismilah!

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun