Siapa bilang bermimpi itu membuang waktu dan sia-sia? Justru kadang sesuatu yang menakjubkan dan hasil yang luar biasa datangnya dari sebuah mimpi, yang kata segelintir orang adalah sesuatu yang sia-sia. Hanya saja kadang seseorang itu berhenti sampai batas mimpi saja, dimana seharusnya dilanjutkan dengan mewujudkan mimpi itu melalui sebuah langkah nyata. Disinilah terdapat perbedaan antara Dreamer (Pemimpi), Executor (Pelaksana), dan Innovator (Pembaru).Â
Hal ini juga lah yang membedakan seorang Leader dengan Manager. Seorang Leader tidak hanya memiliki kemampuan untuk mengatur bawahannya seperti seorang Manager, tapi Leader juga memiliki kemampuan untuk membuat suatu inovasi-inovasi yang dapat membawa dia dan organisasinya menjadi jauh lebih baik dari sekarang.
Seorang executor biasanya memiliki daya imajinasi/mimpi yang tergolong rendah, akan tetapi dia memiliki usaha yang sangat gigih dalam bekerja. Selama yang dia lakukan akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, dia akan sepenuhnya melaksanakan segala tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Berbeda hal nya dengan seorang  dreamer. Dia memiliki daya imajinasi/mimpi yang tinggi, akan tetapi usahanya dalam mewujudkan mimpi tersebut sangatlah rendah. Banyak hal yang dijadikannya sebagai alasan/dalih untuk tidak mewujudkan mimpi tersebut, biasanya setelah ditelaah lebih lanjut, alasannya cuma satu yaitu MALAS.
Akan tetapi ternyata masih ada lagi yang lebih parah dari seorang dreamer. Sudahlah daya imajinasinya/mimpinya rendah, usahanya dalam bekerja juga tergolong rendah. Hmmm…cukup mengkhawatirkan memang. Untuk orang seperti ini, ada yang bisa beri dia nama yang lebih baik dari seorang Loser (Pecundang) ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H