Pernahkah anda suka dengan seseorang dan berharap dia menjadi kekasih anda, akan tetapi yang berharap si dia menjadi kekasihnya bukan cuma anda saja, bahkan bisa jadi teman anda sendiri juga suka dengannya? Sedangkan penampilan anda dengan orang lain yang suka dengannya juga tidak jauh berbeda. Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalaiminya. Mengetahui ternyata banyak yang suka juga dengan dia, lalu apa yang akan anda lakukan? Mundur karena minder? Tetap maju dengan kemampuan yang ada, walaupun tidak jauh berbeda dengan yang lain? Atau mencoba tampil beda ?
Usaha perusahaan/produsen dalam mendapatkan hati konsumennya juga tidak jauh berbeda dengan cara diatas. Dan pilihan langkahnya pun juga sama. Kalau anda memilih untuk tampil beda, anda sudah mulai menerapkan langkah awal dari Blue Ocean Strategy atau Strategi Lautan Biru. Strategi ini di perkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne dalam bukunya dengan judul yang sama, yaitu Blue Ocean Strategy.
Blue Ocean Strategy merupakan sebuah strategi untuk melepaskan kita dari sebuah kondisi yang disebut Red Ocean (Lautan Merah). Kondisi Red Ocean adalah sebuah kondisi dimana terjadi persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan pasar yang sama dengan kompetitor. Yang membuat Red Ocean ini menjadi kompetisi sengit adalah karena yang terjadi pada pasar tersebut, permintaan lebih sedikit dari pada penawaran. Akibatnya persaingan dengan kompetitor menjadi sangat ketat dan bisa saja antar pesaing saling menghancurkan.
Dalam menerapkan Blue Ocean Strategy, dikenal yang namanya 4(empat) tindakan. Pertama Eliminate (Hapuskan), yaitu menghapuskan unsur-unsur yang tidak bernilai dari produk. Kedua Reduce (Kurangi), yaitu mengurangi unsur-unsur yang nilainya kurang tapi masih diperlukan. Ketiga Raise (Tingkatkan), yaitu meningkatkan unsur-unsur yang akan dijadikan keunggulan dari produk hingga diatas standar industri yang ada. Keempat Create (Ciptakan), menciptakan hal-hal baru yang belum pernah ada di industri tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H