Mohon tunggu...
R.Aditya Krisna
R.Aditya Krisna Mohon Tunggu... -

Hidup itu tindakan,,, Berguna,,, Air itu pemikiran sedangkan Api nafas mandiri,,, Kebudayaan Bangsaku lebih besar dari yang kau bayangkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Anak Jalan

28 Desember 2013   01:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak mengerti arti kehidupan, jika mengerti coba jelaskan padaku. Kenapa hari-hariku mesti dijalan, memandang mereka yang tampak bahagia, lalu lalang setiap hari. Dimana sebenarnya kehidupan yang aku cari. Kau tahu rasanya dingin malam dijalanan, saat balutan kain tipis yang kukenakan jarang berganti. Kulitku tidak setebal kulit kalian, bahkan hampir sama tipisnya, tapi tahukah kalian rasanya dingin jalanan.

Seandainya ada harga yang pantas dalam kehidupan ini, untuk menunjukkan arti kehidupan sejati, aku akan berusaha membayarnya. Semampuku.

Sepanjang perjalananku dijalan kalian tahu apa yang aku lihat, banyak hal. Aku pernah menonton pertunjukkan konser musik, mendatangkan artis-artis ibukota yang dibiayai gratis oleh sponsor. Diwaktu yang lain aku juga pernah melihat pejabat pusat melintas dengan iring-iringannya yang tampak mewah. Sebelumnya aku juga menyaksikan bagaimana mereka berorasi dalam sebuah kampanye masal dan dapat kaos partai, tapi tidak saat mereka telah menjabat.

Banyak yang bilang jalanan itu keras, bagi saya memang itu satu-satunya pilihan. Jika kami penyakit sosial dan kalian berusaha mengamputasinya entah bagian mana yang tepat untuk dipotong. Nada kami kasar, catatan kami tidak teratur, dan akupun kapok jika catatanku dispam lagi oleh admin. Ada nilai-nilai yang aku pelajari dari lingkunganku dijalan. Mungkin juga sama dengan kalian, bagaimana kalian diajari sebuah nilai dari keluarga masing-masing. Bedanya aku belajar semacam rasa peduli atau kasih sayang dari jalanan. Sehingga saat aku mengatakan "aku cinta kamu", mungkin kalian akan merasa bahwa itu sebuah penghinaaan.

Kalian tahu bahwa malam ini udara diluar sangatlah dingin. Tapi alun-alun tidak sesepi biasanya, tanpa kusadari tawa para pengunjung itu sedikit menemani kesepian malam ini.

Sepertinya aku akan tidur lebih larut, tepat dibawah pohon beringin depan keraton, memandangi bintang gemintang yang tampak jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun