Mohon tunggu...
M. Aqeela Addimaysqi
M. Aqeela Addimaysqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya memiliki hobi beramain basket, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Big Data dalam Analisis Risiko Infrastruktur Hijau di Kawasan Rentas Bencana

15 Desember 2024   21:45 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ftmm.unair.ac.id/

Selama bencana, data sosial seperti lokasi populasi rentan, akses jalan, dan tingkat kerusakan infrastruktur dapat digunakan untuk menyusun strategi tanggap darurat yang lebih efektif (Mintiea & Pigawati, 2018; Rachmadian et al., 2021).

Kasus Studi: Infrastruktur Hijau di Kawasan Pesisir

Salah satu contoh penerapan big data dalam analisis risiko infrastruktur hijau terjadi di kawasan pesisir Indonesia yang rawan tsunami. Dengan menggabungkan data elevasi tanah, pola gelombang laut, dan vegetasi pantai, para peneliti mampu merancang hutan mangrove yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan tsunami tetapi juga mendukung ekosistem lokal. Data satelit dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dikombinasikan dengan data sosial tentang persebaran penduduk pesisir. Hasilnya, area yang paling membutuhkan perlindungan diidentifikasi dengan presisi, sehingga pembangunan infrastruktur hijau menjadi lebih tepat sasaran (Adnan et al., 2023; Fatchurohman, 2023).

Tantangan dan Masa Depan

Meski memiliki banyak manfaat, penerapan big data dalam infrastruktur hijau masih menghadapi tantangan, seperti:

  1. Ketersediaan Data Berkualitas: Tidak semua kawasan memiliki data yang lengkap dan konsisten.
  2. Kesenjangan Teknologi: Infrastruktur digital seperti sensor dan jaringan internet masih belum merata.
  3. Biaya Implementasi: Pengumpulan dan pengolahan data berskala besar memerlukan investasi awal yang signifikan.

Namun, dengan semakin murahnya teknologi penyimpanan dan analisis data, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya infrastruktur hijau, big data diperkirakan akan menjadi tulang punggung perencanaan infrastruktur di masa depan (Nashrulloh, 2021; Aditya, 2021).

Kesimpulan

Pemanfaatan big data dalam analisis risiko infrastruktur hijau adalah langkah revolusioner dalam mendukung ketahanan kawasan rentan bencana. Dengan analisis berbasis data, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat merancang solusi yang lebih efektif, adaptif, dan berkelanjutan. Indonesia, sebagai negara dengan tingkat risiko bencana yang tinggi, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan big data demi menciptakan infrastruktur hijau yang tidak hanya melindungi masyarakat tetapi juga memelihara lingkungan (Adnan et al., 2023; Irwan, 2023).

Aksi Anda

Sebagai pembaca, Anda juga bisa berkontribusi. Dorong komunitas Anda untuk mendukung penggunaan teknologi dan data dalam perencanaan kota, atau ikut serta dalam program edukasi yang mengajarkan pentingnya infrastruktur hijau di era digital. Bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih hijau dan tangguh.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun