Mohon tunggu...
Qynara Amaris Adikusuma
Qynara Amaris Adikusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta XI MIPA 2 (26)

absen 26

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mental Illness

28 Agustus 2020   00:55 Diperbarui: 28 Agustus 2020   00:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mental illness atau gangguan mental adalah penyakit jiwa yang memengaruhi perasaan, emosi, suasana hati, cara berpikir, dan perilaku manusia. Mental illness merupakan lawan dari penyakit fisik. Namun jangan salah, gangguan mental tidak kalah serius. Mental illness merupakan hal yang perlu diwaspadai. Seseorang dapat dikatakan memiliki gangguan mental ketika ia mengalami tekanan mental yang sungguh mengganggu sampai menghambat dan mempersulit jalannya aktivitas sehari-hari. 

Masyarakat Indonesia mempunyai stigma buruk terhadap topik ini. Alih-alih dianggap sebagai orang yang perlu diperhatikan, dirangkul, dan diberi kasih sayang, orang yang mempunyai mental illness dianggap sebagai orang yang aneh, cari perhatian, dan tidak normal. Oleh karena itu, kesadaran terhadap mental illness sangat diperlukan, terutama kepada generasi sekarang yang dianggap lebih rawan terhadap penyakit mental.

Mental illness dapat terjadi karena faktor biologis dan/atau faktor psikologis. Contoh dari faktor biologis adalah gangguan fungsi sel saraf pada otak, efek kecelakaan dan penyalahgunaan narkoba yang menyebabkan kerusakan pada otak, kelainan bawaan, dan faktor penyebab lainnya. Faktor psikologis dapat terjadi akibat efek dari sebuah kejadian traumatis, perlakuan yang tidak layak, ditinggalkan oleh seseorang, peristiwa yang memicu kemarahan tinggi, dan sebagainya.

Dengan terpicunya pasien dari faktor penyebab tersebut, ia dapat mengalami gejala tertentu. Ada gejala yang terlihat secara fisik dan psikis. Gejala yang dapat terlihat secara fisik adalah nafsu makan menurun drastis, masalah tidur, rasa rasa lelah yang signifikan, dan energi menurun. 

Gejala yang terlihat secara psikis antara lain merasakan cemas yang berlebihan, sedih atau sakit hati yang tiada hentinya, halusinasi, delusi, paranoia, merasa tidak berdaya dan tidak berharga, memikirkan untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri, sulit untuk berkonsentrasi, mengalami moodswings yang drastis, marah berlebihan, dan rentan melakukan kekerasan. 

Ketika seseorang menyadari kebiasaan aneh baru yang meliputi gejala gangguan mental, dianjurkan langsung periksa ke psikolog untuk memastikan apakah dugaan mengalami mental illness nya benar. Pertanyaannya, apakah bisa disembuhkan?  Tentu bisa. Cara untuk menyembuhkan gangguan mental antara lain melakukan psikoterapi, melakukan sharing di support group, mengonsumsi obat yang diberikan, dan melakukan stimulasi otak. 

Untuk menjaga kesehatan mental kita, penting juga untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, yakni memelihara mindset yang positif, terbuka untuk cerita dengan orangtua atau teman dekat, berhubungan baik dengan keluarga, mencoba keluar dari zona nyaman, dan bergaul dengan orang banyak, belajar bersyukur dan mendekatkan diri dengan Tuhan, mencintai diri sendiri, tidur yang cukup, dan langsung mengunjungi psikolog jika merasa perlu.

Jika tidak ditangani dan disembuhkan secara perlahan pada waktu yang tepat, ada banyak risiko yang dapat dialami pasien. Risiko yang dapat terjadi pada orang yang mempunyai mental illness adalah mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, mengalami masalah gaya hidup , menurunnya kesehatan fisik, mengalami kegagalan dalam hidup seperti tidak dapat meraih tujuan, melakukan self harm seperti cutting, bahkan bisa sampai mengakhiri hidupnya. 

Pada 2018, riset dari Kementerian Kesehatan mengatakan, ada 19 juta lebih penduduk Indonesia mulai dari umur 15 tahun, yang memiliki gangguan mental. Mental illness dapat dialami siapa aja dan umur berapa saja. Jika diabaikan, dapat mengakibatkan masa depan yang buruk bagi penderita. Mental illness bukanlah hal sepele. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun