Mohon tunggu...
Q Yang Terluka
Q Yang Terluka Mohon Tunggu... -

www.facebook.com/Qyangterluka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Krisis Jabatan

27 Februari 2012   17:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:51 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

cukup heran rasanya .. melihat sana sini berbondong mendaftarkan diri menajdi PNS ..apa yang sebnrnya di harapkan !! apakah karena sebuah kenyamanan financial ..  atau para petinggi negri entah itu mentri atau pejabat DPR/MPR atau mungkin presiden .. mereka" yang bermandikan Rp hingga $$ dengan kinarja yang di pertanyakan ..

polisi yang seenaknya memalak pengndara .. pejabat universitas yang mematok harga atau kepala sekolah yang cukup kenyang dengan sogokan biaya yang di sebut sebagai administrasi apalah itu namanya ..

mengingat dulu waktu kebijaksaan pemerintah tentang kenaikan syarat ujian ..  dalam hati saya bergejolak tawa .. mungkin saja bukan dari saya seorang .. dan sebuah tanda tanya .. apakah yang membri instruksi .. dan para petinggi negri itu sanggup 100% dari mereka lolos ujian SMP jika memang bersyarat kelulusan setinggi itu .. karena ujian SMA saya rasa terlalu sulit untuk mereka .. saya rasa hanya 38% dari mereka yang patut di tempatkan pada posisinya .. selebihnya !! hanya menjadi pemandangan seperti anak" sekolah yang pada tidur waktu pelajran dan terbangun waktu istirahat dan kembali lagi masuk ke ruangan tanpa tau hasil apa yang telah di daptkan .. tp perbedaanya bagi mereka para petinggi itu mendapatkan jatah Rp dengan kehadiran mereka yang numpang tidur saat rapat itu !! enak bukan .. dan siapa yang tak ingin menjadi PNS jika bisa seperti itu ..

memang sangat benar ajaran yang pernah saya dengar .. belajar lah agama sebelum menekuni apa yang ingin kau raih .. karena dengan bekal agama .. aturan dalam kewajiban serta larangan akan menumbuhkan kesadaran .. dan dengan bekal itu akan menumbuhkan iman hingga setelahnya ilmu apapun yang pelajari atau hal apapun yang di jalani akan dengan sendirinya bersejajar dengan semestinya .. gmn tidak !! sedangkan dalam agama mengajarkan agar tidak menipu .. agar tidak korupsi .. agar selalu jujur .. agar membela kebnaran dan yang paling dibtuhkan negri ini agar selalu peduli terhadap saudara"nya .. jika saja semua pejabat itu peduli .. apakah mash ada teriakan dan isakan tangis kita makan apa hari ini !! biarlah mereka korupsi hanya saja jika kepedulian itu ada dan mereka mnyisihkan dari 1M yaitu 500jt untuk di bagikan .. bukankan udah cukup terbantu negri ini .. sedangkan berapa banyak mereka yang korup !!

memang lha calon petinggi negri kita adalah para anak" tk saat kini .. dan tak banyak yang bisa di harapkan dari para mereka yang sedang menduduki pangkat dan tahta .. alangkah baiknya jika para orang tua calon ayah dan ibu memberikan pendidikan dengan mendominasikan pendidikan agama anak"nya .. mengajarkan bersedekah/menyisihkan untuk menumbuhkan benih" kepedulian sesama .. tak hanya pendidikan yang tinggi .. sekolah atau universitas yang favorit .. hingga melupakan sebenarnya hidup ini tujuanya kemana ..

jika saja para penduduk tahta itu menjiwai agamnya .. saya rasa tak separah ini keadaan negri kita ..cobalah sedikit di perhatikan bedanya anggota yang memgang teguh akan agamanya dengan yang hanya tertera di KTP saja .. mengapa yang ini peduli dan yang ini tidak .. mengapa ada yang membela dan ada yang meberatkan demi menutupi dan ketungan sepihak .. kalo bukan karena kurang di keyakinan agamanya di mana lagi !!

jika anda pemilik sebuah perusahaan .. cobalah sekali-kali ikuti saat interviw pelamar dan tanyakan sberapa rajin dia menjalankan agamanya .. bukan sekedar hitung"an waktu yang tersita akibat dy izin untuk jalankan kepercayaanya .. namun semua demi kepercayaan jabatan yang akan terserahkan padanya .. Tp tentu aja saran ini tak di sarankan untuk pewenang yang memang gila dunia ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun