Love is cinta, cinta itu bahasa universal. Bicara tentang cinta takkan pernah ada titik komanya. Selalu menarik untuk digali dan diotak atik. Mencintai akan diiringi rasa untuk memiliki, maka cinta tak bersyarat ibarat sebuah rahmat.
Perjalanan cinta memang tak semulus dan selancar jalan tol, riak dan ombak setiap saat siap datang menghampiri. Saat cinta sedang diuji, kadar cinta ibarat grafik yang mengalami fase naik turun hingga membuat gelisah,galau, dan merana sanubari. Tiba waktunya intropeksi diri, mari resapi dan pahami! Apakah cinta membawa kebaikan atau malah kemunduran? Perbandingan 5 : 1 masihkah bisa dipakai untuk pedoman? Neraca plus minus condong kekanan atau ke arah kiri, antara yes or no! toleransi dan kesabaran tidak terbatas adalah kuncinya. Walaupun hati kecil, ringkih, serta rapuh punya batasan ‘dibatas kesabaran’ hingga terkadang terucaplah kalimat "maafkan, Saya menyerah dan angkat tangan".
Untuk yang terkasih dan tersayang....yang sama-sama sedang berproses dan berjuang, terimakasih atas hadirmu, suportmu, nasehat bijakmu, serta sentilan manismu yang membuatku kuat dan mampu berdiri tegak hingga hari ini. Bukan karena kuatku atau hebatku, itu semua karena cinta, cinta luar biasa dari kalian. Miss you all seribu kali, love is cinta.
Sudahkah Anda mengucapkan kalimat cinta hari ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H