Tradisi disetiap keluarga pasca lebaran Iedul Fitri pasti berbeda-beda, karena disetiap keluarga memiliki tradisinya masing-masing dengan cara masing-masing, adapun suatu hal yang sangat lumrah yaitu dengan mengisi sisa waktu dengan sanak keluarga masing-masing dengan pergi menikmati liburan, kebersamaan,Â
hingga saling bersilaturrahmi agar ikatan persaudaraan tidak terputus begitusaja dan pentingnya bersilaturrahmi itu memiliki khasiat yang sangat banyak slahsatunya dapat memperpanjang umur kita dengan barokah yang terkadung dalam jalinan silaturrahmi tersebut.
Liburan mungkin akan menjadi pilihan ke sekian setelah tradisi bersilaturrahmi karena liburan tidak sepenting bersilaturrahmi namun jika akan berbicara mengenai liburan kemana dan dengan siapa saja pasti semua itu tergantung dari keluarga masing-masing, karena kembali pada tradisi dari masing-masing keluarga tersebut.
Adapun kebahagian yang terkandung didalamnya pasca lebaran ialah saling temu kembali, saling sapa kembali baik dengan sanak keluarga yang paling jauh atau yang paling lama sudah tidak saling temu begitupun dengan teman lama, teman masa kecil yang mungkin sudah kita anggap seperti keluarga sendiri, kemudian semua akan kembali pada awal yang baru dengan adanya saling maaf dan memaafkan, sungguh indah bukan......
Namun, seiring berjalannya waktu semua itu mungkin tidak akan sama atau tidak akan seindah lebaran pada tahun-tahun sebelumnya sewaktu masih ada kakek dan nenek, bagi sebagian keluarga termasuk saya sendiri yang mana lebaran kali ini dengan lebaran tiga tahun sebelumnya sangatlah berbedaÂ
karena sudah tidak ada kakek dan nenek yang bisa mengumpulkan kebersamaan dalam sebuah keluarga yang dapat memanggil hati dari setiap anak-anaknya yang sudah berjauhan entah sampai di ujung dunia pun semua akan terpanggil untuk berkumpul tanpa ada satu alasanpun, karena hanya kakek dan nenek lah pemegang kunci kebersamaan dan kekompakan dalam sebuah keluarga besar,Â
namun setelah kakek dan nenek tiada semua kebersamaan dalam keluarga besar itupun serasa tiada dan hilang begitu saja, kurang lebih seperti itulah keadaan saat sudah tidak ada lagi nenek dan kakek yang saya dan sebagian orang rasakan.
Semoga kita semua masih dapat menjalin silaturrahmi, dan dapat bertemu dengan Ramadhan kembali, Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin semoga Allah menerima ibadah kita selama kurang lebih sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa dan selamat melaksanakan aktivitas seperti biasa kembali.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI