Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Where there is a will there is a way

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Minyak Goreng (Derigen) di Desaku

18 Maret 2022   18:03 Diperbarui: 18 Maret 2022   18:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Akhir-akhir ini pasti semua orang di seluruh Negeri ini sedang mengeluhkan perihal masalah kelangkaan minyak goreng kemasan yang biasanya dan seharusnya tersedia di minimarket, toko-toko besar maupun kecil hingga toko kelontong di Desa sekalipun, semua minyak goreng dalam kemasan seakan-akan habis tertelan bumi begitu saja. Entah apa yang yang sedang terjadi dibalik kejadian terhadap kelangkaan minyak goreng dalam kemasan ini, pasti sebagian orang yang suka untuk update informasi berita terkini seputar masalah yang sedang terjadi di Negeri ini akan tau bahwasanya sebagian penyebab dari masalah ini dikarenakan oleh orang-orang yang rakus menimbun minyak goreng dalam kemasan lalu mereka menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, hal seperti ini dapat di simpulkan bahwa orang-orang seperti itu memanfaatkan keadaan agar dapat meraup keuntungan besar hingga tidak memperdulikan keadaan yang justru sangat mempersulit Masyarakat lainnya di Negeri ini.

Selain itu salahsatu permasalahan yang ter update dari berita pada sosial media yang baru saja saya ketahui yaitu, salahsatu perusahaaan minyak goreng yang cukup besar di Negara ini diketahui sedang akan mengekspor minyak goreng dalam kemasan mereka secara diam-diam di dalam truk kontrainer yang sudah berisikan full oleh minyak goreng dalam kemasan, namun untung saja usaha tersebut di gagalkan oleh polisi setempat hingga ribuan jumlah minyak dalam kemasan yang berada di truk kontrainer tersebut diamankan. Apakan disaat keadaan Negara sendiri seperti ini yang sedang mengalami kelangkaan pada minyak goreng ini pantas menyeludupkan ribuan minyak goreng yang seharusnya di sediakan untuk Masyarakat di Negara sendiri malah akan di ekspor secara diam-diam ke luar Negeri?...... Tentu saja jawabannya sangatlah tidak pantas dan sudah seharusnya tidak mengekspornya lebih dahulu karena alangkah pentingnya jika memenuhi kebutuhan di Negara sendiri terlebih dahulu, pasti semua akan geram setelah melihat dan mendengar berita tersebut tapi apalah daya Masyarakat biasa seperti saya sendiri yang hanya bisa menyaksikan dan merasakan akibatnya yaitu kelangkaan minyak goreng.

Mungkin yang akan paling merasakan kesulitan di daerah perkotaan terhadap langkanya minyak goreng dalam kemasan tersebut, tapi jika dilihat di daerah pedesaan terutama pada keadaan di Desa saya sendiri justru Masyarakat disini tetap dapat membeli minyak goreng biasa yang merupakan mayoritas bukan peminat minyak goreng dalam kemasan yang jika kita bandingkan dengan minyak goreng biasa (derigen) kita menyebutnya, maka tentu akan lebih sehat menggunakan minyak goreng dalam kemasan yang sudah melalui beberapa penyaringan dan hal itu justru sangat berbeda dan berbanding terbalik dengan minyak goreng biasa (derigen) yang tidak ada proses penyaringan dan juga memiliki harga lebih murah dari minyak goreng dalam kemasan tersebut. Hingga yang terjadi sejauh ini yang saya tau efek dari langkanya minyak goreng dalam kemasan juga memiliki dampak negatif terhadap minyak goreng biasa (derigen) di Desa saya yaitu harga minyak goreng biasa (derigen) tersebut juga mengalami kenaikan harga dan Masyarakat Desa juga mengeluhkan keanikan harga tersebut namun apalah daya naiknya harga minyak tersebut tidak menghalangi mereka untuk tetap menggunakan minyak goreng biasa (derigen) tersebut.

Semua yang terjadi di TV perihal orang-orang yang sedang mengantri agar dapat jatah untuk mendapatkan minyak goreng dalam kemasan mungkin tidak akan kalian temukan di Desa ini, karena penduduk Desa disini lebih menyukai minyak goreng biasa (derigen) tanpa mengubah kepercayaan mereka walaupun sedang terkena imbas akibat kelangkaan minyak goreng dalam kemasaan yaitu dengan naiknya harga dari minyak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun