JEPARA - Hari Raya Idul Adha 2020 di Jepara tepatnya di Desa Welahan RT 04 RW 04 diwarnai dengan adanya insiden sapi kurban lepas dan mengamuk. Kejadian ini dialami oleh salah seorang warga bernama Ahmad (51) yang akan melaksanakan ibadah kurban di kediamannya. Suasana pemotongan hewan kurban berubah menjadi menegangkan dan heboh, sebab seekor sapi kurban seberat kurang lebih 8 kwintal sempat kabur dan melukai warga, Minggu (10/7/2022).
Menurut Ahmad selaku pelaksana kurban mengatakan jika pemotongan hewan kurban awalnya hendak dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB. Tak disangka, dalam sekejap saat hendak dibawa ke area penyembelihan yang telah disiapkan, sapi berwarna hitam itu malah berontak dan kabur ke jalanan kampung sejauh 300 m. Warga yang panik melihat sapi kabur dan mengamuk di jalanan sontak berhamburan menghindari amukan sapi tersebut.
"Mau disembelih malah kabur. Sempat ngejar beberapa warga juga. Ada dua orang yang terluka juga waktu menjinakkan sapi, tapi Alhamdulillah tidak ada korban terluka parah. Tidak ada fasilitas umum atau rumah warga yang rusak juga," ujar Ahmad.
Dia menambahkan bahwa sapi tersebut mengamuk diduga karena stres, "Sejak pertama datang waktu diturunkan dari truk itu sapinya memang agak galak, tapi setelah itu tidak apa-apa. Namun saat tiba waktunya mau di sembelih sapinya berontak lagi. Kalau menurut saya itu sapi mungkin mengalami stres karena perjalanan jauh dari luar kota," imbuhnya.
Sementara itu, menurut Syamsul Ma'arif salah satu warga yang turut dalam menangani insiden tersebut sekaligus panitia pelaksana kurban menuturkan bahwa kejadian hewan kurban mengamuk belum pernah terjadi sebelumnya. Insiden seperti itu merupakan pertama kalinya yang terjadi di Desa Welahan sehingga cukup membuat warga di daerah tersebut panik dan ketakutan. Sapi baru berhasil dijinakkan selama kurang lebih setengah jam dengan bantuan beberapa orang warga setempat tanpa mendatangkan petugas ahli. Sapi pun baru dapat di sembelih sekitar pukul 08.45 WIB.
Menurut Maftuh Anam, salah satu pemuda yang ikut membantu proses pelaksanaan kurban mengatakan bahwa pelaksanaan kurban kali ini cukup menegangkan, namun juga menambah pengetahuan dan melatih keahlian dalam hal menguasai hewan kurban jika sewaktu-waktu terjadi insiden serupa.
"Saya senang bisa membantu pelaksanaan kurban kali ini. Ini pengalaman kali kedua saya mengikutinya. Saya juga terkejut, awalnya tidak ada yang menyangka akan terjadi insiden sapi mengamuk seperti ini. Tetapi dari kejadian ini saya dan warga lainnya bisa mengambil pelajaran dan menambah pengetahuan bagaimana memperlakukan hewan kurban agar tidak terlalu stres serta cara mencegah dan mengatasi hewan kurban jika mengamuk," ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H