Ekonomi Kreatif merupakan suatu konsep ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengatahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai fator produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi kreatif memiliki potensi yang cukup besar dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Kegiatan Sosialisasi Ekonomi Kreatif dan Pelatihan Handy Craft bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang ekonomi kreatif, mengasah kreativitas masyarakat serta memantik ide wirausaha. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh pemuda/pemudi yang berada di Padukuhan Bulurejo. Sosialisasi Ekonomi Kreatif menitik fokuskan pada pengenalan ekonomi kreatif dan penerapan teori Leaking Bucket terhadap masyarakat sekitar.
Kegiatan Sosialisasi Ekonomi Kreatif dan Pelatihan Handy Craft dilaksanakan oleh Tim KKN Kolaborasi Nusantara dengan menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD). Metode ABCD merupakan suatu konsep pengembangan masyarakat yang didasarkan pada aset atau potensi lokal. Melalui potensi dalam masyarakat tersebut dapat dimunculkan solidaritas dalam masyarakat sehingga diharapkan mampu menemukan dan menyelesaikan masalah dengan lebih mudah. Metode ABCD ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat yang diperoleh melalui observasi di lapangan kemudian pemetaan potensi atau aset yang dilakukan oleh Tim KKN Kolaborasi Nusantara bersama dengan masyarakat setempat.
Leacky Bucket adalah salah satu metode yang digunakan dalam strategi ABCD untuk membantu masyarakat, komunitas, dan warga dalam mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengevaluasi berbagai jenis kegiatan atau keluar masuknya perekonomian lokal masyarakat/warga dengan menggunakan ember bocor. Singkatnya, Leacky Bucket adalah alat yang berguna untuk membantu masyarakat dan warga lebih memahami perbedaan perputaran aset ekonomi lokal yang mereka miliki. Hasilnya dapat digunakan untuk memperkuat kelompok secara keseluruhan dan membangunnya secara kolektif. Sebaliknya, konsep Leacky Bucket terbukti bermanfaat dalam mengidentifikasi beragam aset komunitas atau warga, serta aset peluang ekonomi yang memfasilitasi mobilisasi komunitas atau warga.
Perputaran ekonomi yang berupa kas, barang dan jasa merupakan hal yang tidak terpisahkan dari warga atau komunitas dalam kehidupan mereka sehari-hari. Perputaran tersebut dapat dilihat dari seberapa besar kekuatan ekonomi yang masuk dan keluar dari wilayah tersebut, dan seberapa dinamis perkembangan perekonomian lokal. Studi dan pemahaman yang cermat diperlukan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan menerapkan aset-aset ini dalam perekonomian penduduk atau komunitas lokal.
Dengan mengkaji aktivitas ekonomi penduduk setempat, teknik Leacky Bucket dapat membantu masyarakat untuk memahami berbagai dinamika perekonomian lokal mereka. Konsep ini dapat dilaksanakan dengan meminta masyarakat setempat untuk membayangkan dinamika perekonomian mereka ke dalam wadah yang bocor yang diisi dengan air. Output penggunaan Leacky Bucket diantaranya yaitu a. Mengenalkan konsep Leacky Bucket secara umum dan efek pengembangan dan kreativitas pada warga atau komunitas; b. Membantu masyarakat memahami bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perekonomian lokal yang mereka miliki; c. Masyarakat mampu mengenali dinamika alur perputaran ekonomi baik dari segi arus masuk maupun dari arus keluar; d. Masyarakat dapat menggali aset mereka untuk meningkatkan dampak pemberdayaan atau pengembangan terhadap alur perputaran ekonomi yang berkembang secara kreatif dan inovatif.
Kemudian terdapat program kegiatan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat yaitu pelatihan Handy Craft. Kerajinan tangan atau Handy Craft adalah usaha kreatif yang mengubah sumber daya tertentu menjadi barang yang memiliki kualitas fungsional dan estetika. Masa depan Handy Craft memiliki prospek yang cerah dikarenakan barang-barang buatan tangan memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Memanfaatkan kelebihan barang atau sumber daya yang dianggap tidak berharga dan mengolahnya menjadi barang serbaguna yang bernilai ekonomis merupakan salah satu cara menciptakan kerajinan tangan.
Pada program pelatihan ini pemuda diajak untuk membuat kerajinan tangan dari bahan manik-manik seperti membuat gelang, cincin, dan kalung sesuai dengan kreativitas masing-masing, selain itu juga diberikan wawasan tambahan terkait tips bagaiman cara memulai suatu usaha dari nol dan pengenalan Digital Marketing untuk memasarkan produk mereka. Setelah adanya kegiatan ini, diharapkan para pemuda mampu mengembangkan potensi lokal yang ada menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H