Mohon tunggu...
qurrotaayni
qurrotaayni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello nama ku Qurrota Ayni Siddiqoh berumur 20 tahun aku lahir di Jember tepatnya di Desa Sumber Kejayan yang banyak sekali sejarah didalamnya aku lahir pada tangal 05 Oktober 2004 hobiku membaca dan menulis puisi. Dan aku sekarang kuliah di Universitas Islam Kiyai Haji Achmad Shiddiq Jember mengambil jurusan sejarah btw aku suka warna hijau hehe

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Fenomena Mistis di Geddong Teggih Desa Sumber Kejayan Fakta atau Mitos ?

25 Desember 2024   12:08 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar geddong teggih di desa Sumber Kejayan diambil pada 16 Desember 2024)

Jember 16 Desember - Desa Sumber Kejayan terletak di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember bagian timur Provinsi Jawa Timur. Desa ini merupakan sebuah desa yang dipercaya bekas dari jejak perjalanan pasukan Bala Tentara Majapahit yang hendak menyerang Kerajaan Blambangan. Yang kemudian jalan tersebut diabadikan menjadi jalan lintas antar kabupaten (jalan propinsi). Hal tersebut membuktikan bahwa adanya Jalan Propinsi dari Jember menuju ke Banyuwangi, yang melintasi antara Dusun Tegalan dan Dusun Krajan atau yang sekarang disebut Desa Sumber Kejayan. Awal mula terjadinya Desa Sumber Kejayan ini, dulu pada masa kerajaan dipulau Jawa (sudah dimasuki kolonial Belanda), rata rata semua kerajaan tersebut hancur akibat adu domba dan kerajaan disekitar ditaklukkan atau diambil kekuasaanya oleh Kolonial Belanda, termasuk Kerajaan Blambangan yang ada di Banyuwangi.

Salah satu peninggalan Zaman Belanda yang dipercaya oleh penduduk Desa Sumber Kejayan yaitu "Geddong teggih" atau "gedung tinggi" gedung tersebut merupakan sebuah jalan tinggi yang beberapa penduduk setempat diperkirakan 50% diantaranya percaya bahwa gedung tersebut sangat mistis. Menurut beberapa orang yang saya wawancarai yaitu diantaranya bapak Syafi'i mengatakan bahwasanya banyak kejadian aneh yang terjadi di jalan ini. Salah satunya adalah ketika malam hari sekitar pukul 17.00 WIB atau biasanya saat adzan magrib sampai pukul 20.00 WIB malam jalan ini sering tercium bau yang tidak enak atau sangat menyengat akan tetapi setelah lewat dari jam tersebut bau tersebut hilang begitu saja namun sekarang ini sudah jarang tercium bau aneh. Dan geddong teggih ini juga pernah memakan korban jiwa sekitar tahun 2012 namun beberapa orang percaya bahwasanya kejadian tersebut salah satu dampaknya bukan dari geddong teggih tersebut tapi hanya murni kecelakaan. Sampai saat ini pun beberapa penduduk Desa Sumber Kejayan memiliki rasa takut jika melewati jalan tesebut jika malam hari. Dan hingga sekarang ini penduduk desa Sumber Kejayan masih belum tahu pasti penyebab terjadinya bau bau aneh yang dimulai pukul 17.00 WIB tersebut. Jadi fenomena ini sebagian orang menganggap memang geddong teggih tersebut mistis dikarenakan salah satu peninggalan zaman belanda namun sebagian orang juga menganggap hal tersebut wajar saja ada juga yang tidak terlalu memperdulikan hal itu.

Jadi percaya atau tidak pada hal-hal mistis itu adalah pilihan pribadi masing-masing. Tidak ada yang salah dengan mempercayai atau tidak mempercayai hal-hal mistis. Yang penting adalah kita menghormati pandangan dan kepercayaan orang lain. Setiap orang punya pengalaman dan latar belakang yang berbeda, jadi wajar jika ada yang percaya dan ada yang tidak. Yang terpenting adalah kita tetap saling menghormati dan tidak memaksakan pandangan kita kepada orang lain. Kepercayaan terhadap hal-hal mistis sangat bervariasi di antara individu dan budaya. Di Indonesia, misalnya, kepercayaan terhadap hal-hal mistis seperti makhluk gaib, ilmu hitam, dan mitos lokal masih sangat kuat di beberapa komunitas. Beberapa orang percaya bahwa hal-hal mistis ini adalah bagian dari warisan budaya dan tradisi yang harus dihormati dan dijaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun