GRESIK (18/1). Gresik memiliki berbagai potensi yang perlu di eksplorasi, salah satunya sejarah. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang  melalui praktikum Public Relations III bekerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Pekelingan Sejahtera, Kelompok Garda PR mengubah tembok tua usang menjadi mural dengan pola khas dari  Damar Kurung yang bertempat di Kampung Kemasan Jl. Nyai Ajeng Arem-Arem Kelurahan Pekelingan.Â
Damar Kurung sebagai salah satu ikon Gresik memiliki makna tersendiri di setiap gambar bidangnya yang bercerita. Edukasi sejarah bagi generasi muda diperlukan agar budaya dan sejarah tetap terlestarikan. Kampung Kemasan sebagai salah satu wisata heritage yang banyak didatangi oleh wisatawan untuk berfoto memiliki nilai yang perlu dieksplorasi dan dijaga. Â
Anggota kelompok Garda PR Alifia Setya mengungkapkan " edukasi sejarah terkait Kampung Kemasan sangatlah minim selama ini, maka dari itu kami menggunakan media mural tembok dengan pola khas Damar Kurung yang mengisahkan sejarah Kampung Kemasan ". Â
Kampung Kemasan dengan gaya arsitektur bangunan khas campuran Cina,Eropa dan Timur menyimpan sejarah kejayaan Gresik pada masa itu, sayangnya sedikit wisatawan yang mengetahui sejarah Gresik khususnya Kampung Kemasan. Hal inilah yang membuat Mahasiswa Ilmu Komunikasi tertarik menggarap destination branding Kampung Kemasan.Â
Sebelumnya mahasiswa Ilmu Komunikasi mengadakan Lomba menggambar dan mewarnai Damar Kurung yang diikuti oleh pelajar SD/MI di Kota Gresik. Program Integrasi antara Prodi Ilmu Komunikasi dengan BKM 79 Kecamatan Gresik yang sebelumnya telah sukses dalam acara Launching Discover Gresik yang bertujuan untuk memunculkan potensi dari setiap kelurahan melalui Festival Badhogan dan Budaya Gresik 29 Desember 2018. Â
Dengan adanya inovasi dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi diharapkan warga mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lebih menarik untuk kelurahan Pekelingan kedepannya sehingga kesejahteraan masyarakat dapat dicapai. " Terkadang apa yang dilakukan itu tidak bisa kita tuai sekarang, namun akan ada masanya kita menikmati apa yang sudah dikerjakan dengan puas" ungkap Mualim Ketua BKM Pekelingan. (ayn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H