AI adalah kependekan dari Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dalam bahasa Indonesia. Teknologi AI ini mencakup berbagai jenis sistem komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang membutuhkan tingkat pemikiran manusia.
 Sejarah singkatnya Teknologi AI sudah ada sejak tahun 1950-an ketika para ahli ilmu komputer seperti John McCarthy, Marvin Minsky, dan Claude Shannon mulai mengembangkan konsep kecerdasan buatan. Pada awalnya, teknologi ini masih sangat terbatas dan hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana.
Namun, perkembangan teknologi semakin pesat pada tahun 1980-an dengan munculnya algoritma pembelajaran mesin (machine learning) yang memungkinkan sistem AI untuk belajar dari data tanpa harus diprogram secara eksplisit. Kemudian pada dekade selanjutnya, teknologi AI semakin berkembang dengan adanya neural networks dan deep learning algorithms yang membuat sistem AI lebih cerdas dalam mengambil keputusan serta memproses data.
Pada saat ini, teknologi AI telah berkembang menjadi berbagai jenis aplikasi seperti chatbot, kendaraan otonom atau self-driving cars, pengenalan suara dan gambar otomatis serta lain-lain. Namun demikian penelitian di bidang ini terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas performa dari sistem-sistem tersebut.
Oleh karena itu dengan adanya teknologi AI ( artificial intelligence ) pada saat ini dapat menjadikan munculnya hal- hal yang perlu diketahui  dan diwaspadai terhadap penggunaan SDM yang sedikit demi sedikit mulai tersisihkan oleh AI (artificial intelligence). oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diketahui  kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan AI.
Kelebihan penggunaan yaitu sebagai berikut;
- Meningkatkan efisiensi: Dengan melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia secara otomatis, teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai industri seperti manufaktur, layanan pelanggan, dan logistik.
- Peningkatan kualitas: Teknologi kecerdasan buatan dapat memberikan hasil yang lebih akurat daripada metode konvensional dalam beberapa aplikasi, seperti pengenalan wajah atau suara dan analisis data besar-besaran, atau big data.
- Mengurangi biaya operasional: Karena teknologi AI tidak memerlukan upah untuk tenaga kerja manusia dan dapat melakukan tugas jauh lebih cepat dari manusia, itu dapat membantu mengurangi biaya operasional.
- Menyediakan solusi cerdas: Teknologi kecerdasan buatan dapat menawarkan solusi cerdas untuk berbagai hal, seperti kesehatan, keuangan, dan transportasi, sehingga membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman.
Oleh karena itu, penggunaan teknologi AI (artificial intelligence ) tetap perlu dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat ataupun lingkungan.
Sedangkan kekurangannya yakni sebagai berikut
- Ketergantungan pada teknologi: Jika manusia terus menggunakan teknologi AI, mereka dapat menjadi terlalu bergantung pada sistem dan mengabaikan kemampuan mereka sendiri untuk memecahkan masalah.
- Dampak sosial dan ekonomi: Karena mesin dapat melakukan pekerjaan rutin atau pekerja dengan keterampilan rendah, teknologi AI dapat menyebabkan kehilangan lapangan kerja.
- Ketidakmampuan untuk berpikir kritis: Sistem AI tidak dapat melakukan analisis kompleks atau pemikiran kritis seperti halnya manusia karena mereka hanya dapat melakukan tugas tertentu menggunakan program dan data yang diberikan oleh manusia.
- Masalah privasi data: Pengumpulan data besar oleh sistem AI sering menimbulkan pertanyaan tentang privasi data dan kemungkinan penyalahgunaannya.
- Kerentanan terhadap kesalahan dan bias: Saat membuat sistem AI, kesalahan atau bias dalam input atau algoritma akan mempengaruhi hasil.
- Kewaspadaan kemunculan penipuan: Penggunaan AI dalam hal editing ataupun pengubahan suara sesuai dengan aslinya  dapat membuat masyarakat mudah percaya dan membuat masyarakat tidak berpikir panjang untuk melanjutkan step selanjutnya seperti meminta uang untuk saudara dan lain- lain.
Namun demikian, perkembangan teknologi AI (artificial intelligence) ini tetap perlu didorong agar manfaatnya lebih optimal sambil tetap menjaga dampak negatif sekecil mungkin melalui regulasi atau pengawasan dari pihak-pihak berwenang.
