Beliau menyampaikan lewat rapat terbatas (video conference) bersama Wakil Presiden, KH. Ma'ruf Amin, serta Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona dan BNPB.
"Sehingga semua data itu ada, dan diperbaharui secara terpadu," ujarnya.
Masih banyak pihak-pihak lain yang mengiyakan hinbauan ini diantaranya:
Seorang terpapar berinisial NW (53) asal Ogal Komering Ilir, Sumsel. Dia mengatakan bahwa pasien positif corona bukan aib dan tak perlu ditakuti.
"Justru kita harus mendatangi medis agar cepat tertangani," ujarnya kepada wartawan detik.com.
Senada dengan NW, Rhesa HW, pasien positif asal Malang, Jawa Timur. Dia juga mengatakan hal uang sama bahwa terjangkit virus corona bukanlah hal yang memilukan. Ini merupakan penyakit yang semua orang bisa terkena.
"Semua orang bisa mengalami," katanya kepada wartawan warta ekonomi.co.id.
Bahkan Dr.Tirta Mandira Hudi (dr.tirta sapaan akrabnya) juga mengatakan demikian. Bukanlah stigma jelek seseorang dan perawat yang positif virus corona.
"Jangan ada stigma negatif," ujarnya kepada wartawan smol.id.
Pertanyaannya masihkan kita menganggap pasien positif corona itu aib?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H