Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keserakahan Manusia Ya Seperti Ini

8 April 2020   15:06 Diperbarui: 8 April 2020   22:51 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan ku kabulkan" kata tuhan dalam salah satu firmannya. Tuhan sesungguhnya Maha diatas maha. Maha Mengabulkan, Maha Kuasa dan Maha Berkehendak.

Dia akan mengabulkan apa yang kita pinta. Berapapun jumlah yang engkau pinta, sebanyak apapun, baik dalam skala besar maupun kecil. Dia Maha Kuasa untuk menjawab permintaan hambanya sekaligus Maha Berkehendak tuk mengabulkan-Nya.
Contoh diatas memberikan peringatan kepada kita bahwa dia memang sang pengabul do'a hambanya.

(1) Dulu kita semua pada kemacetan yang berkepanjangan. Apalagi di ibu kota sendiri, maupun kota besar lainnya. Antrian nya dapat mencapai 1 Km. Bayangkan saja jika kita berada diantara tumpukan manusia yang sedang tertimpa kemacetan tersebut. Terutama pula bagi mereka yang sedang terburu masuk kerja, pastinya sangat mengeluh bukan. Sekarang do'a kita terkabul. Jalanan tak lagi ramai. Tidak ada lagi kemacetan. Namun, nyatanya kita masih mengeluh

(2) Ngeluh akan adanya Ujian Nasional. Bagi mereka UN adalah penentu keberhasilan mereka selama tiga tahun menuntut ilmu. Sekarang, UN ditiadakan Oleh Pak Mentri Pendidikan, Nadiem Makariem. Apakah mereka senang dengan tidak adanya UN ini. Jawabannya tentu tidak, sebab kelulusan sudah berada di tangan sekolah. 

Sekolah lah yang berhak melulus tidakkan mereka. Tentunya faktor penentu keberhasilan mereka adalah salah satunya berpribudi baik dan nilai yang cukup. Untuk memperoleh itu semua, sang siswa harus berbudi pekerti baik kepada teman atau gurunya. Pun harus belajar sungguh-sungguh tuk mencapai nilai yang dimaksud. Dalam hal ini mereka masih saja mengeluh.

(3). Dulu berharap banyak tanggal merah biar liburnya lama. Sekarang harapan itu menjadi kenyataan. Lantaran penyebaran Covid-19 yang semakin merajalela. Kini untuk menghambat penularan wabah, institusi baik pemerintahan maupun sekolahan diliburkan. Sudah dua lebih mereka berdiam diri dalam rumah. Keluar masuk hanya halaman rumah mereka yang terlihat. Pun pelajaran dilakukan dengan sistem daring (online). Artinya mereka belajar dari rumah, bekerja pun dari rumah. Toh mereka tetap saja mengeluh sebab ini dan itu.

Sebagai penutup, apa sih yang mereka harapkan agar tidak mengeluh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun