Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Money

Fluktuasi Rupiahku Melemah Karena Positif Virus Corona

23 Maret 2020   21:47 Diperbarui: 24 Maret 2020   06:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/

Gejala virus corona (covid-19) bukan hanya berdampak pada warga Indonesia, hal lain yang terdampak oleh paparan virus ini adalah melemah nilai mata uang rupiah.

Mata uang rupiah yang telah kita kenal sejak dahulu, pernah populer oleh Bung H. Rhoma Irama melalui sebuah lagunya. Hingga saat ini terus mengalami fluktuasi.

Menurut data per Senin, 23/03/20 nilai kurs rupiah kepada dolar mendekati Rp.17.000 (beli Rp.16.690, jual Rp.16.710) (cnbcindonesia.com).

Hal ini mengakibatkan keberkahan bagi eksportir namun, kebuntungan bagi importir, kata Hassan Johnny Wijaja, selaku Ketum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia (Aesbi) (cnbcindonesia.com).

Hal ini pula mengakibatkan ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih rendah ketimbang krisis moneter tahun 1998, kata Josua Pardede selaku Kepala Ekonomi Bank Permata Tbk (kompas.com).

Pelemahan rupiah juga diakibatkan oleh pandemi virus corona sebab, minimnya sentimen data makroekonomi yang memberikan dampak kenaikan pasar, kata Muhammad Nafan Aji Gusta Utama selaku Analis Binaartha Sekuritas (cnnindonesia.com).

Selain itu, anjloknya kurs rupiah juga mengakibatkan nilai mata uang kebanggan Indonesia ini menjadi mata uang terendah di kawasan Asia. Sebelumnya mata uang garuda ini menyandang predikat sebagai mata uang paling perkasa di Asia namun, kira harus pupus senagaimana kita lihat (kompas.com).

Beberapa faktor yang menyebabkan rupiah melemah antara lain: (1). Ekonomi Amerika kian meningkat. Hal ini untuk mengejar ketertinggalan ekonomi Amerika, karena sebelumnya negara adidaya ini pernah terpuruk ekonominya di tahun 2008; (2). Ditekan oleh bank raksasa. The Fed selaku pengendali mata uang dunia terus menekan laju perekonomian global dengan memotong dan membatasi suplai dolar atau cara ini sering disebut stimulus ekonomi; (3). Menurunnya permintaan ekspor. Otomatis dengan berkurangnya permintaan ekspor, nilai rupiah akan melemah karena barang dalam negeri hanya terjual di negara sendiri; (4). Permintaan impor terus melonjak. Jika kita terus membeli barang impor, maka dapat menyebabkan melonjaknya harga barang tersebut sehingga mengakibatkan nilai mata uang rupiah terus menurun (koinwork.com).

Langkah yang harus kita ambil agar rupiah tak terus merosot diantaranya: mengirit pengeluaran; membeli barang buatan asli Indonesia; jangan ambil stress dan terlalu panik. Engkau panik belum tentu orang lain demikian. Ikuti saja arusnya (mojok.com).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun