Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Women's Day, Kias Sejarah Eleanor Roosevelt, Sang Pemerhati HAM di AS

10 Maret 2020   17:40 Diperbarui: 10 Maret 2020   17:51 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pengetahuanduniakita.wordpress.com

Namanya Anna Eleanor Roosevelt. Sang pemerhati HAM di kawasan United State of America -  - USA - -. Bahkan dijuluki  "Ibu Negara Dunia -America First Lary- oleh presiden Truman.

Lahir di New York, Amerika Serikat pada 11 Oktober 1884. Eleanor lahir dari keluarga berkecukupan namun tak mulus perjalanan hidupnya.
Menikah dengan Franklin Delano Roosevelt Tahun 1905. Franklin merupakan suami sekaligus saudara sepupunya.

Franklin juga menjadi Presiden terpilih Amerika pada tahun 1932. Sehingga ia menjadi ibu negara amerika pada tahun 1933-1945.
Karirnya dimulai sejak suaminya menjadi kepala negara. Ia ikut membantu kebijakan suaminya serta pemerhati hak sipil.

Selain menulis dan pembicara penting new deal - - salah satu kebijakan suaminya - -. Juga berperan dalam menaikkan martabat seorang perempuan.
Eleanor turut mendirikan freedom house - rumah keadilan - dan berperan dalam suksesi terbentuknya PBB - United Nations - pada tahun 1940-an.
Ia berjasa pula dalam HAM sebagai ketua dalam Komite League Of Women Voters.

Kata-katanya yang terkenal adalah ''Pikiran kecil mendiskusikan orang, pikiran biasa mendiskusikan peristiwa, dan pikiran besar mendiskusikan gagasan".

Menurutnya, inti dari perkataan ini adalah kita harus mengamati dulu, menganalisa baru melakukan aksi.

Jangan terburu-buru memberikan stigma negatif terhadap permasalahan yang terjadi.

Jangan memandang sebelah mata, atau usahakan gunakanlah mata hatimu tuk menentukan baik dan buruknya perilaku seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun