Nampaknya Tragedi susur sungai SMP Negeri 1 Turi belum juga berakhir. Polisi menetapkan tiga tersangka yang berinisial IYA, DDS, dan R.
Kejadian yang mengakibatkan 10 siswi meninggal ini bermula dari kegiatan susur sungai yang diadakan oleh pembina pramuka mereka.
Selain tersangka, Keluarga pelaku juga ikut mendera dan dirundung malapetaka. Ribuan komentar negatif membanjiri akun media sosial mereka. Ada yang menelpon mengaku pihak berwenang, DM (pesan langsung) lewat aplikasi instagram. Hingga foto keluarga mereka dicemot dan disebar luaskan.
Salah satu anak dari ketiga pelaku bahkan, tidak sekolah lantaran takut dan gelisah lantaran terus diteror.
Rumah keluarga pelaku nampak sepi, sebab ditinggal pemiliknya.
Saat ini, keluarga pelaku diungsikan sementara.
Ya namanya juga orang desa yang nomor satu dalam gotong royong. Apabila ada kabar atau sesuatu yang menyalahi budaya mereka. Pasti dikucilkan, dicemooh, dan dihina habis-habisan.
Coba kalau ada ASN yang korupsi, nepostime dan tindakan pelanggaran lain, mungkinsatu atau dua hari kasusnya bakal selesai. hingga tidak terdengar lagi.Â
Ini mejadi pelajaran untuk kita semua agar berhati-hati dan memikirkan setiap tindakan kita. Soalnya sesuatu itu ada yang bisa diduga dan tidak bisa diduga datanngnya. Ya, semacam kejadian susur sungai ini.
Artikel ini dilansir dari tribunnewas.com dan kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H