Banjir di Jakarta merupakan bencana alam serupa hilir mudik manusia. Tak mengenal waktu kapan, dan dimana terjadi. Warga ibu kota sudah terbiasa dengan fenomena semacam banjir.
Tak pelak, jajaran pemerintahan terus berbenah demi menanggulangi banjir. Mulai diskusi, rapat kerja hingga perbaikan sarana. Berbagai elemen turut membantu penanganan banjir di DKI Jakarta, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Beredar bahwa Subejo, Kepala BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) Ibu Kota mengundurkan diri dari jabatannya. Subejo mundur dengan alasan tidak mau menjadi ahli utama widyaiswara.
Pemunduran ini telah dilakukan senin kemarin di tengah kondisi jakarta sedang terendam air. Bayangkan saja masyarakat butuh partisipan. Mulai dari bantuan segala macam hingga mungkin psikologis kesehatan. Maksudnya biar enjoy gitu.
Selain Subejo, ada lagi pejabat yang mengundurkan diri. Ia adalah Kelik Indriyanto. Kelik menjabat sebagai kepala dinas perumahan rakyat dan permukiman.
Walaupun ada pejabat yang mundur, Pak Anies Baswedan tak merisaukan kemunduran pejabatnya. Karena baginya hal itu tak mengganggu penanganan banjir. Dilansir dari kompas.com.
Walaupun begitu, kerja sama antar Pemda dan masyarakat sangat perlu. Apalagi kepalanya yang mundur jelas-jelas ini bahaya banget.
Karena disamping sebagai pengendali, tugas kepala meresponsif anggota agar bergerak.
Ini kan kepala BPBD yang jelas-jelas penyalur bantuan kepada warga.
Namun untuk mengganti kekosongan jabatan akhirnya Pak Anies mengangkat Sabdo Kurnianto. Sabdo langsung tancap gas mengatur penanganan banjir.