Mohon tunggu...
Qurotul Hasanah
Qurotul Hasanah Mohon Tunggu... lainnya -

Alumni Pon.Pes Al-Kamal Blitar dan Mahasiswa UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jernih

10 Maret 2015   16:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JERNIH

Setetes mutiara cinta yang suci

Membekam mata dan hati

Jiwa ini berterus terang pada Illahi

Dirinya yang tak dapat kumiliki

Selalu ada dalam sukma diri

Kau….

Seorang kesatria yang gagah

Cahaya cinta yang terpancar menyilau

Hati tentram bak air tak beriak

Senyum nan menawan menghias wajah

Aku tak mampu memandangnya

Cinta itu….

Cinta yang tumbuh dalam sebuah karya

Bersamamu terlahir sebuah pemikiran

Tangan lembut menyusuri setiap lekukan

Mata tajam menyelam dalam kerumitan

Mewujudkan sebuah karya

Indah dan menawan

Sebuah ukiran asma Tuhan

Dalam balok- balok kayu nan halus

Dalam sebuah kertas yang putih

Terwujudlah ia

Kau…

Aku memulai mencintaimu karena karyamu

Kekaguman yang begitu mendalam

Namun aku tahu

Cinta itu begitu dalam

Hingga sebuah masa berakhir

Cinta itu membungkam sukma

Tak mampu terucap dalam bibir

Akan sebuah perasaan yang indah

Hingga…

Sebuah belati menyayat

Melahirkan sebuah luka yang mendalam

Dalam cinta nan bahagia

Peluh mengalir saat memandangmu

Menyayat hati sungguh pilu

Cinta yang tak tersampaikan

Menyapu segala dinding retina

Darinya mutiara bening mengalir

Tulus ikhlas akan nasib yang tak untung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun