Mohon tunggu...
Lyfe

Bullying

12 September 2017   22:10 Diperbarui: 12 September 2017   22:30 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bullying adalah tindakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu di luar kehendak mereka, dengan maksud untuk membahayakan fisik, mental atau emosional melalui pelecehan dan penyerangan. Fenomena sosial yang satu ini mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Bullying kini marak dilakukan  oleh siswa di lingkungan sekolah.

Bullying terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah faktor keluarga. Bullying bisa terjadi karena kurangnya perhatian yang diberikan orang tua kepada si pelaku. Hal ini menyebabkan si pelaku mencari perhatian dari lingkungan sekitarnya dengan cara menunjukan bahwa dia lebih kuat daripada yang lainnya. Si pelaku juga cenderung mencari popularitas,rasa ingin disanjung, dan rasa ingin dihargai. Selain itu, hukuman fisik dirumah dan pertengkaran orang tua didepan pelaku juga bisa menjadi penyebab dia melakukan tindakan pembulian. Pengalaman seperti itu, menjadikan bullying sebagai sarana untuk melindugi dari dari lingkungan yang mengancam.

Faktor dari lingkungan juga bisa mempengaruhi seseorang melakukan pembulian. Salah satunya adalah pengeksposan kekerasan oleh media. Tayangan televisi, video game, dan media sosial kerap kali menyuguhkan adegan pembulian. Adegan tersebut sering menginspirasi pelaku untuk mempraktekannya di dunia nyata. Selain itu, riwayat korban kekerasan juga dapat memicu adanya bullying.Seseorang yang pernah mengalami kekerasan khususnya dari orang yang berada di sekitarnya cenderung memiliki amarah yang tinggi dan rasa dendam yang besar, sehingga mereka menjadikan orang lain sebagai sarana untuk membalas rasa dendamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun