Mohon tunggu...
Qurotu Ayun
Qurotu Ayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - student of Islamic thought at Yogyakarta University✧*。

Pemikir Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merawat Hubungan Sosial dalam Cahaya Al-Qur'an

27 Juni 2024   09:27 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:41 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Dalam ajaran agama Islam, Salah satu yang menjadi pilar utama adalah silaturrahmi,  salah satu kegiatan manusia yang menekan pentingnya hubungan harmonis, karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Silaturrahmi yaitu salah satu hal yang dikenal lama dalam Islam dan sering dilakukan oleh umat Islam, Menurut Al-qur’an silaturrahim ini adalah bukan sekedar kunjung mengunjung atau saling memberikan hadiah pada momen-momen tertentu, tapi merupakan bentuk hubungan yang senantiasa diperbaharui dan dijaga terus-menerus dengan landasan kasih sayang, memberikan perhatian, dan memperlakukan dengan baik sesama manusia.

            Seperti perintah Allah dalam surat Qs. Ar-rad: 21

وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ

           Artinya:  ‘’Dan orang-orang yang menghubungkan apa yang Allah perintahkan untuk disambungkan (seperti silaturahmi), ‘’

            Dalam tafsir Al-Misbah ayat tersebut, menjelaskan bahwasanya dan orang-orang yang senantiasa menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan seperti silaturahmi serta menjalin hubungan harmonis dengan binatang dan lingkungan (Shihab, 2002, hlm. 578). 

Sedangkan, menurut tafsir Al-Azhar adalah yang diperintahkan Tuhan supaya dihubungkan ialah silaturrahim antara sesama, budi pekerti yang mulia, tolong menolong, kasih mengasihi, sehingga disamping pertalian dengan Allah swt, bertali pula jiwanya dengan sesama manusia (Hamka, 2003, hlm. 3754). 


Hal ini terbukti bahwasanya allah Swt menyadarkan pentingnya menjalin silaturrahmi dalam kehidupan, salah satunya diruang lingkup masyarakat, tentunya Al-Qur’an mengajarkan agar kita melihat Silaturrahmi dalam perspektif Tafsir Indonesia: Merawat  sesama manusia dengan kasih sayang dan keadilan.

Adapun, menurut tafsir Al-Munir dijelaskan juga bahwasanya memelihara semua hak yang wajib ditunaikan oleh para hamba, termasuk ke dalam pengertiannya bersilaturahim baik dengan kerabat maupun saudara seiman, menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, menebarkan salam kepada semua orang dan tersenyum bila bersua dengan mereka, dan menahan diri dari perbuatan menyakiti orang lain. 

Adapun, pengertian para hamba adalah hewan hingga ayam dan kucing (Al-Jawi, 2013, hlm. 305). Tafsir Al-Munir menunjukkan suatu pengertian siaturahmi, terdapat didalamnya kewajiban dan hak seorang hamba dalam menjalankan anjuran perintah Allah swt,  yang diterapkan dalam lingkungan kehidupan masyarakat.

Kemudian, menurut beberapa tafsiran lain diantaranya yaitu menurut Ibnu Katsir dijelaskan. Bahwasanya, Allah memberitakan tentang orang-orang yang memiliki sifat-sifat terpuji ini, bahwa mereka akan mendapatkan tempat kesudahan yang baik, yaitu balasan dan kemenangan (pertolongan) di dunia dan akhirat, mereka itu adalah yaitu menghubungkan tali persaudaraan (silaturahim) dan berbuat baik kepada mereka, kepada fakir miskin, orang yang membutuhkan, serta mengusahakan kebaikan. Karena itu, Allah memerintahkan kepada mereka agar tetap berada di jalan yang benar dan istiqamah dalam segala gerakan atau dalam keadaan diam, serta keadaan dan kondisi baik yang bersifat pribadi maupun sosial kemasyarakatan (Syaikh,2008, hlm. 30).

            Merawat hubungan silaturrahmi dalam Islam merupakan sesuatu yang penting, termasuk salah satu perintah dalam Al-qur’an, Jangan sampai silaturrahmi terputus, apalagi karena kesibukan, karena orang-orang saat ini banyak sekali yang sibuk, sampai mereka banyak yang tidak peduli tentang silaturrahmi, tentu ini sebuah hambatan yang harus kita pikirkan, maka dari itu,  biasakanlah menyisakan waktu untuk berkumpul, tentu kesibukan ini, jika dibiarkan akan   memicu terjadinya putus silaturrahim, yang berakibat hubungan renggang, bisa berujung menjadi konflik, dan menimbulkan ketegangan, ketidaknyamanan dan mengurangi keinginan untuk menjalin silaturrahmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun