Negara-negara Arab terdiri dari dua puluh dua negara, dengan Maroko sebagai salah satu anggotanya. Maroko terletak di Utara Benua Afrika, bersebelahan dengan Al-Jazair. Negara Arab satu ini memiliki beberapa budaya dan tradisi yang khas dan membedakannya dengan negara-negara Arab lainnya. Mulai dari aspek pakaian, musik, makanan, hingga tradisi pernikahan mereka yang dijelaskan seperti berikut.
Dari segi pakaian, orang Maroko terbiasa memakai pakaian tradisional barbar yang mereka sebut Jallab al-Baziwiyya, yaitu sejenis pakaian  panjang dan longgar mirip jubah yang dilengkapi dengan sebuah penutup kepala yang runcing di atasnya disebut qop. Pakaian ini bisa dipakai oleh semua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Menurut sumber, butuh waktu sekitar sebulan untuk membuat pakaian ini lengkap dengan penutup kepalanya. Jallab al-Baziwiyya merupakan pakaian yang berasal dari kota Bzou, salah satu kota di Maroko.
Kemudian dari segi musik, Maroko memiliki sejenis musik khas disebut malhoun. Musik ini menyanyikan lirik-lirik puisi dan diselipkan frasa-frasa yang berkaitan dengan permasalahan budaya kontemporer dipersembahkan dengan gaya musik Andalus.
Setiap negara pasti memiliki satu atau beberapa jenis hidangan tradisional  yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Di Maroko, makanan tradisional yang menjadi ciri khasnya adalah Tanjia yang berasal dari Kota terkenal di Maroko,  Kota Marakesh. Makanan ini merupakan sebuah makanan berbentuk daging yang dibumbui dengan rempah-rempah, garam dan lemon, yang kemudian dimasak di dalam sebuah pot tanah liat yang merupakan asal muasal dari nama makanan ini. Pot tanah liat tadi kemudian dimasukkan ke dalam perapian. Selain itu, ada juga makanan khas yang disebut kous-kous, dihidangkan pada setiap hari jumat dan di perayaan dan festival, yang merupakan aspek pembahasan selanjutnya.
Maroko pada umumnya merayakan hari-hari besar yang sama dengan negara-negara Arab lainnya seperti menyambut ramadhan dan idulfitri. Namun, ada sebuah perayaan khusus yang diadakan setiap tahun yaitu Festival Maula Idris. Festival ini ditandai dengan tarian dan musik-musik tradisional Maroko yang terkenal.
Aspek pembahasan yang terakhir adalah aspek pernikahan. Pernikahan merupakan salah satu momen bahagia dan menandai masuknya fase kehidupan yang baru. Oleh karena itu, pernikahan sebisa mungkin dibuat menjadi momen yang paling berkesan dan tidak bisa dilupakan dengan cara memasukkan tradisi-tradisi unik didalamnya. Contohnya adalah perayaan pernikahan Maroko yang paling menonjol yang disebut Ammaria, yaitu nama dari sebuah kursi besar yang menjadi tempat duduk bagi pengantin pria dan wanita, lalu kemudian dipikul oleh empat orang laki-laki mengitari aula pernikahan. Pasangan pengantin akan menyapa tamu yang datang dan menerima banyak doa dari para tamu agar pernikahan mereka langgeng dan hidup mereka bahagia di masa depan.
Bukan hanya Maroko, setiap negara sejatinya memiliki ciri dan budaya khas masing-masing yang membedakan dari negara-negara lainnya. Tugas kita adalah membentuk rasa bangga terhadap budaya kita sendiri dan melestarikan budaya dan tradisi kita masing-masing. Di samping itu, kita sebaiknya menghormati dan menghargai budaya orang lain. Inilah inti yang paling terpenting agar tercipta sebuah lingkungan yang harmonis dan nyaman untuk kita dan orang lain tinggali.
Tulisan ini ditulis bersumberkan dari video youtube berbahasa Arab;
https://youtu.be/TlU_fLuUqsM?si=atTvCJocaDD3-FIZ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H