Mohon tunggu...
Quipper Indonesia
Quipper Indonesia Mohon Tunggu... -

Distributors of wisdom | Membawa pendidikan terbaik ke seluruh penjuru Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Quipper dan Bahaso Gandeng "Influencers" Bagikan 1.100 Beasiswa untuk Negeri

15 Mei 2018   14:33 Diperbarui: 15 Mei 2018   14:44 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 14 Mei 2018 -- Sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.19 Tahun 2016, Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendukung pelaksanaan wajib belajar 12 tahun. Kemudian di tahun 2010, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) memberikan bantuan biaya pendidikan yang dinamakan Beasiswa Bidik Misi untuk pelajar SMA tingkat akhir yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Hingga tahun 2017, lebih dari 432.000 mahasiswa menjadi peserta program beasiswa ini.

Penyelenggaraan program bantuan dana pendidikan tersebut bertujuan untuk menambah akses dan kesempatan belajar bagi siswa yang tidak mampu secara ekonomi dan/atau berprestasi dalam hal akademik. Sejalan dengan tujuan tersebut, Quipper dan Bahaso ikut bergerak untuk membuka lebih banyak lagi akses pendidikan yang berkualitas ke seluruh siswa di Indonesia. 

Mengusung tema Beasiswa untuk Negeri, kedua perusahaan teknologi edukasi ini memberikan 1.100 akun pembelajaran online yang bisa diakses secara gratis. Bentuk layanan belajar online yang diberikan Quipper ialah Quipper Video yang ditujukan untuk pelajar SMP dan SMA, sedangkan Bahaso memberikan layanan belajar bahasa asing yang bisa juga digunakan oleh masyarakat umum.

Tri Nuraini, Public Relations & Marketing Manager Quipper Indonesia,  menyampaikan " Semua pihak dari berbagai sektor  termasuk sektor industri harus juga bertanggung jawab untuk membuka akses belajar anak-anak kita lebih banyak lagi. Kampanye bantuan pendidikan seperti ini saya rasa penting sekali keberadaannya untuk siswa-siswi kita saat ini. Apalagi dengan berkembangnya era digital, media pembelajaran online sudah menjadi kebutuhan atau gaya belajar yang baru bagi sebagian pelajar di Indonesia."

Dalam proses pendistribusian akun belajar online ini, Beasiswa untuk Negeri menggandeng beberapa publik figur untuk ikut berpartisipasi dengan cara menyebarluaskan informasi tersebut melalui media sosial yang mereka miliki. Hingga berita ini diturunkan sudah ada 5 publik figur yang bergabung dalam kampanye pendidikan ini, diantaranya ialah:  Tantri Syalandri (Vokalis Band Kotak) beserta suaminya Hatna Danarda; Febby Rastanty (Artis & Penyanyi); Fitri MS (Penggagas Gerakan Kemenkeu Muda), Si.Itek (Ilustrator muda), dan Happy Novana Sari (Social Media Influencer). Ke depannya kami akan tetap membuka peluang untuk para influencer lainnya untuk berkolaborasi hal yang semacam ini.

Semangat yang sama juga diutarakan oleh Wien Muldian, Pelaksana Harian Gerakan Literasi Nasional dan Wakil Ketua Satgas Gerakan Literasi Seoklah Kemendikbud, "Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat mendukung berbagai  platform berbasis teknologi yang ikut mewujudkan tujuan dari pendidikan. Penguasaan pada pengetahuan,  peningkatan kompetensi keterampilan dan penumbuhan karakter positif, sebagai tujuan pendidikan, dapat dioptimalkan dengan dukungan teknologi."

Kampanye pendidikan Beasiswa untuk Negeri ini adalah kerjasama pertama antara Quipper dan Bahaso. Sebelumnya mereka telah menyelenggarakan program beasiswa serupa seperti Beasiswa Maudy Ayunda untuk Persiapan SBMPTN dan Gerakan Bahaso #SiapHadapiGlobalisasi. "Saya senang sekali dengan kolaborasi yang seperti ini,  fokus dan memprioritaskan kebutuhan pelajar Indonesia. Semoga semakin banyak lagi perusahaan teknologi edukasi di Indonesia yang membuat program beasiswa seperti ini, karena ekosistem pendidikan Negeri ini akan semakin maju jikalau semua pihak juga ikut terlibat.", ujar Tyovan Ari, Founder dan CEO Bahaso.

Menanggapi pertanyaan dari salah satu media mengena bagaimana cara pemerintah dalam mengembangkan literasi digital Indonesia, Thamrin Kasman --  Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menjawab, "Pemerintah membuka diri untuk berkolaborasi memajukan literasi digital kita melalui Pustekkom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi) dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama. Dengan begitu, akses literasi kita semakin luas dan mudah menjangkau anak-anak kita.", tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun