Setiap hari Kota Jakarta terus diguyur curah hujan yang tinggi dimulai pada tanggal 27, Februari 2016 dan memberikan dampak yang tidak asing lagi bagi warga Kota Jakarta yaitu musibah banjir yang mulai merata di beberapa daerah seperti Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur dengan rata-rata ketinggian air 5-100 cm di sejumlah titik di Kota Jakarta.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto mengingatkan kondisi dinamika atmosfer wilayah Indonesia menunjukkan indikasi potensi curah hujan yang masih tinggi sampai beberapa hari kedepan khususnya wilayah Jabodetabek.
Selain itu banjir yang melanda daerah Jabodetabek juga sudah memakan korban jiwa dikarenakan terseret luapan air Sungai Cengkareng. Menurut seorang warga yang terkena banjir Amrizal air meluap sehingga najir melanda dan akhirnya tim BPBD DKI Jakarta datang dan mengevakuasi warga sekitar dan membuat tenda-tenda pengungsian. Menurut data yang ada banjir terparah berada di daerah Pesing Kedoya Utara, Perempatan Joglo-Pos Pengumben dan di Jalan Srengseng setinggi 30 cm banjir terjadi karena kenaikkan debit sungai dan daya tampung air telah melampaui batas maksimal.
Kemungkinan banjir masih melanda Kota Jakarta beberapa hari kedepan dan diharapkan agar masyarakat dapat mengantisipasinya dari sekarang sebenarnya banjir terjadi karena faktor alam yaitu intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang. Namun, juga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat Kota Jakarta untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan agar tidak memperparah musibah banjir yang terjadi. Dengan keadaan ini jelas "Jakarta belum merdeka" harus banyak pembenahan yang baik dari pemerintah dan masyarakat Kota Jakarta untuk kemajuan yang baik untuk Ibukota.
Sumber : Koran Sindo Senin, 29 Februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H