Mohon tunggu...
Mahdi Quintana
Mahdi Quintana Mohon Tunggu... -

Profesinya : perupa kata Hobby : Art Director CLiD Design & Art (sebuah perusahaan biro komunikasi visual di kota Bandung) Aku merangkai kata untuk merefleksikan diri, oleh karenanya aku berharap aku dapat berbagi refleksi kehidupanku dengan siapa saja, dengan harapan semoga bersama kita dapat mengarungi kehidupan yang terasa kian berat dijejali berbagai masalah yang menerpa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memaknai Sepi dalam Sebuah Buku Lama

6 Desember 2010   13:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lembar demi lembar telah habis sulit tercerna

helai demi helai membuka menutup diam tak bersuara

memaknai deretan kata dan kalimat yang terhampar

menusuk, membelai, meradang, merekah

kiasan yang terasa hambar tak bersisa

titik dan koma menari-nari tumpahkan segala masalah

tinta memerah darah, hangat mengalir membasahi

tergenang dalam air mata pedih, menetes, menguapkan sang arti

sampul keras membatu tertiup angin hantam kepala

gambar-gambar bergerak dalam diam

huruf-huruf liar kait mengait membelit erat tak terkendali

wajah menyeringai sang penulis terjerembab latar belakang

tak mengerti, gelisah, bingung, resah,

bau usang kertas lama menusuk indera penciuman

berputar-putar tak terarah, tanpa tujuan, tanpa pemberhentian

deretan huruf suram tak terlihat mata

berlompatan susul menyusul menikam otak kecil tepat di kepala

mulut terkatup tak bersuara, terinjak kaki raksasa rangkaian cerita

sunyi, sendiri, berkawankan sepi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun