Mohon tunggu...
Mahdi Quintana
Mahdi Quintana Mohon Tunggu... -

Profesinya : perupa kata Hobby : Art Director CLiD Design & Art (sebuah perusahaan biro komunikasi visual di kota Bandung) Aku merangkai kata untuk merefleksikan diri, oleh karenanya aku berharap aku dapat berbagi refleksi kehidupanku dengan siapa saja, dengan harapan semoga bersama kita dapat mengarungi kehidupan yang terasa kian berat dijejali berbagai masalah yang menerpa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Cerita Dibalik Proyek Dekorasi Display Lebaran 2010 di Sebuah Kantor Pusat BUMN di Bandung

20 Oktober 2010   14:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedikit mau berbagi cerita dibalik pekerjaan ini : Setelah sekitar 11 hari Ramadhan sedang berjalan, di tengah siang yang mendung-cerah-mendung nggak menentu dan diantara pekerjaan rutin yang sedang kami kerjakan, tiba-tiba telepon berdering dan ternyata dari salah seorang staf BUMN tersebut yang meminta kami untuk membuatkan konsep "yang lain daripada sebelumnya" untuk dekorasi Display Lebaran di lobby Kantor Pusat-nya di Bandung. Konsep design diminta untuk di tunjukkan kepada atasan beliau, besok pagi. Bayangkan kita harus mengkonsep sesuatu yang baru dan dapat dipertanggungjawabkan dalam waktu kurang dari 24 jam ck...ck...ck. Sebagai gambaran untuk tahun-tahun yang lalu (4 kali berturut-turut) konsepnya adalah padang pasir dengan atribut utama adalah binatang unta yang terbuat dari styrofoam. Dalam suasana penuh tekanan karena kebetulan ada pekerjaan yang harus kami selesaikan dalam waktu cepat pula, maka segera kami putar otak. Ambil kopi ... ambil kue ... (karena kebetulan penulis nggak merokok) ... cari tempat ... dan ngelamun. Setelah ngelamun kurang lebih satu jam sambil dengerin musik-musik koleksi yang ada di folder MP3 workshop yang hampir 40 Gyga itu, tiba-tiba lagu berpindah ke lagu degung sunda (karena mode shuffle) dan srettttttttt...seketika ide seperti jatuh dari langit-langit yang rada kotor akibat asap rokok teman-teman sekantor (please stop smoking friends !) Setelah sedikit matang di kepala, rekan-rekan kita kumpulkan dan akhirnya didapatlah sebuah tema untuk dekorasi itu adalah "Suasana Lebaran di Sebuah Surau Kecil Tepi Sawah dan Jalan Desa" dan langsung kami gambar 3 dimensi dgn memakai program Archicad di combine dengan Adobe Photoshop sehingga keluarlah gambar konsep design kami sebagai berikut : Dan setelah konsep tersebut kami ajukan keesokan harinya, kemudian dipelajari oleh team dari dari kantor BUMN tersebut, kemudian di acc oleh petinggi yang berwenang, maka keesokan harinya lagi segera kami mendapat perintah untuk segera mengeksekusi design kami tersebut. Hah ?? Dan kami hanya diberi waktu 4 hari untuk mengerjakannya. Hahhhh ?? Pilihannya : take it or leave it. Pilihan yang berat sekaligus kembali menjadi tekanan untuk kami, tetapi percuma dong kami membuat tag line di workshop kami : how long that you can finish your creation in rush hour atau malah jangan-jangan tag-line inilah yang membuat pekerjaan-pekerjaan yang bersifat "rusuh" sering mampir di workshop kami ha...ha...ha ! Hanya dengan sedikit perbaikan pada konsep plus tawar-menawar (yang kami nilai sih hanya basa-basi), maka pulanglah kami dari kantor BUMN tersebut menuju workshop dengan hati yang H2C alias harap-harap cemas. Segera kita kumpulkan rekan-rekan, kita kupas konsep design ini secara lebih teknikal (karena konsep ini memiliki tampilan setengah 3 DImensi, dan setengah lagi 2 Dimensi berupa backdrop yang menempel di dinding). Setelah berdebat, berargumen dan saling tarik urat sambil diseling makan malam mie dan nasi goreng mas Juri akhirnya dicapailah kesepakatan untuk teknik pembuatan yang murah dan cepat, dan paling penting yaitu mudah dalam hal instalment di lokasinya. First thing in the morning esok harinya, kita sudah langsung memulai proyek ini. Berhubung sedang ada juga pekerjaan pembuatan rumah Bambu maka bahan baku bambu dan perlengkapan lainnya kita over dari proyek tersebut. Riuh sekali keadaan workshop, karena pekerjaan yang terbagi-bagi jenisnya, seperti : pekerjaan besi (las & cat), pekerjaan bambu (pembuatan saung & pancuran) serta pekerjaan printing (untuk backdrop) semuanya dikerjakan dalam waktu yang bersamaan di tempat yang sama sekali jauh dari luas itu. Akibatnya pekerjaan harus digilir dan berakibat waktu kerja jadi melebar hingga tengah malam, tapi semuanya dinikmati saja apalagi konsumsi-konsumsi terus mengalir dengan lancarnya.

Untuk bedug kami buat mirip sekali dengan aslinya, bahkan dapat dipukul juga. Untuk badannya kami memakai drum besi yang kemudian kami finishing dengan memakai penutup bilah-bilah bambu. Bambunya juga kemudian kami coating supaya tampilannya lebih oke. Untuk penutup atasnya (kulitnya) kami gunakan bahan imitasi (oscar) yang kami tarik dan kemudian ditali dengan memakai tali dadung.
Untuk saung (yang cuma setengah itu) kami pakai bahan bambu tali yang kemudian dirangkai mempergunakan pasak dari bambu juga dan dipercantik dengan ikatan tali-tali ijuk hitam.
Untuk backdrop kita mempergunakan Digital Printing diatas Frontlite MMT dengan resolusi tinggi, dan kemudian kami pasangkan di frame yang terbuat dari besi kotak 4x2 dan 2x2 lalu memakai kaki dari besi siku (karena frame backdrop ini harus dapat berdiri mandiri). Sementara untuk tampilan orang-orangnya kami memakai mannequin yang kemudian kami dandani dengan make up dan baju-baju yang sesuai dengan suasana lebaran di desa.

Akhirnya setelah 3 hari berkutat di workshop, membuat dan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam proses instalment, maka tibalah saatnya kami memasang dekorasi display tersebut di Lobby Gedung kantor Pusat BUMN tersebut tepat pada schedule yang telah direncanakan dan diperintahkan pada kami. Thanks God.
Karena kami mulai mengurangi pemakaian styrofoam disetiap karya kami (idealnya sih karena nggak mau mewariskan racun pada anak cucu kelak !), maka kami memakai bahan-bahan yang natural, dan dapat dipakai ulang (reuse) dalam proyek ini, termasuk diantaranya kami membuat kolam lengkap dengan ikan dan pancuran bambu yang berbunyi (therapi untuk menghilangkan rasa stress barangkali ...), pohon kelapa asli (yang dibonsai), dan tanaman-tanaman lainnya yang tentunya asli juga. Tanggal 31 Agustus 2010 jam 19.30 kami memulai proses instalment dan kurang lebih 9 jam kami berkutat di sana, membuat kotoran di sana-sini, minta air untuk bikin kopi dan curi-curi merokok dan semuanya dikerjakan dengan hati serius namun tetap dalam suasana canda. Konsumsipun  mengalir lancar karena tepat di seberang  gedung ada tenda - tenda yang menjual beraneka kuliner dengan cita rasa yang lumayan menggugah selera. Ada nasi goreng, pecel lele, sop buntut bahkan ada angkringan khas Yogya juga disana yang terus buka hingga pagi menjelang . Hmmm ... !
Karena kebetulan saat itu banyak karyawan BUMN tersebut yang  kerja lembur maka di saat kami bekerja ada banyak sekali komentar yang disampaikan pada kami yang saat itu terus bekerja. Rata-rata tanggapannya positif karena ini sesuatu yang baru untuk mereka "setelah bertahun-tahun serasa hidup di padang pasir katanya ... !". "Lebih membumi," yang lain bilang begitu, ada juga komentar yang lebih sekolahan "balancing untuk menandingi gambaran teknologi yang melekat pada BUMN ini", dan karena ini di Bandung maka ada juga yang ngomong "an..@#$%&..ng, alus euy !" (walaupun kasar tetapi terasa bersahabat). Wah...wah...ngedenger komentar yang kaya gitu kita rasanya semakin giat dan makin  berusaha perfeksionis, seperti habis dikasih exctacy deh rasanya ... semangat 45 ! Akhirnya pukul 04.00 tepat di tanggal 1 September 2010 kami dapat menyelesaikan proyek tersebut dan setelah membereskan dan membersihkan sampah dan kotor sisa-sisa perjuangan kami itu, kami segera angkat kaki sambil tak lupa say good bye ke seluruh Satpam yang "baik hati" itu. Syukur hingga acara Halal Bihalal Keluarga Besar BUMN tersebut tanggal 17 September 2010 tidak ada halangan berarti yang terjadi pada karya kami tersebut (kecuali pancuran mati karena saluran mampet), rasanya segala rasa deg-degkan, cape, mau marah, letih langsung segera terobati saat  kami menyaksikan karya kami menjadi focal point di kantor tersebut sekaligus begitu banyak pujian (sambil tentunya juga ada kritik disana-sini) dilemparkan kepada karya kami tersebut. Sebuah karya yang tercipta disaat tekanan kerja begitu hebat, sebuah karya yang tercipta dari sebuah lamunan dan selarik degung sunda ....
Salam Damai selalu dari bumi design dan seni !
(tulisan ini sudah kami muat dalam blog kami http://clid-design-art.blogspot.com, 16 Oktober 2010)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun