Kampung Inggris Kediri-Pare menjadi destinasi favorit untuk siapapun yang ingin belajar dan mengasah Bahasa Inggris. Based on my true story, kali ini aku akan bahas dan review selama belajar di BEC dari pertama pendaftaran hingga graduate.
First of all, BEC adalah tempat kursus pertama di Pare yang didirikan oleh Mr. Kalend, kemudian ia mendorong para alumninya untuk membuka kursusan lainnya juga di sana, hingga saat ini terdapat lebih dari puluhan bahkan lebih dari 100 lembaga di sana.
Aku adalah alumni TC 143 pada tahun 2018. Saat itu aku berangkat pada bulan juli dan mulai pendaftaran langsung ke BECÂ office. Kala itu pendaftaran harus offline karena peminat yang banyak jadi siapa cepat dia dapat dan kuota terbatas 200 perempuan 200 laki-laki. Beruntungnya aku masih dapat kuota saat itu.
Sistem pembelajaran di BEC biasanya ditempuh selama 6 bulan, dari kelas Candidate of Training Class (CTC) selama 3 bulan,Training Class (TC) selama 3 bulan, dan juga kelas opsional mastering system (MS) selama 3 bulan, jadi total 9 bulan jika kamu mengikuti semua tahapan kelas yang tersedia.
Tiga bulan pertama adalah kelas belajar basic English, kami masih diperkenankan menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi perlahan harus menggunakan Bahasa Inggris juga, karena agar lebih terbiasa berbicara Bahasa Inggris. Kami belajar 16 tenses grammar, pronounciation, menghafal buku kecil new concept, dan mempelajari alur cerita serta menganalisis grammar dari buku tersebut.
Menariknya setiap jumat kami ujian lisan menggunakan pakaian hitam putih, langsung berhadapan dengan guru masing-masing, menguji kemapuan Bahasa Inggris, hafalan, serta review pembelajaran dalam satu minggu tersebut. Menarik bukan? Jujur sih tegang, tapi seru loh, agar daya ingat kita lebih kuat nantinya. Evaluasi belajar melalui tiga hal, ujian harian, ujian akhir tulis, setiap jum’at ujian lisan.
Setiap kelas juga memiliki kakak tutor dari program MS yang bersedia membantu mereview Pelajaran yang sudah didapat dan melakukan kelas tambahan. Jangan khawatir jika kamu merasa masih butuh Pelajaran tambahan, di sana ada kelas extra atau eskul seperti, kelas grammar, speaking, listening, pronounce, ect.
Lalu, tiga bulan selanjutnya kami diumumkan apakah naik kelas atau tidak. Wow seperti mempertaruhkan segalanya bagiku kala itu, pilihannya jika tidak lulus harus mengulang 3 bulan lagi di CTC atau keluar! Namun, aku dan segala usahaku tidak sia-sia, I made it. Aku lulus ke program TC.
Kelas TC ini adalah kelas full Inggris. Kelas ini fokus dengan speaking , grammar, writing dan listening, karena ibaratnya pas CTC kami masih anak kecil lalu ketika TC kami beranjak dewasa, begitupun Bahasa Inggris kita harus berkembang. Bahkan di lingkungan luar BEC kami diharuskan menggunakan Bahasa Inggris jika bertemu dengan teman anak BEC. Jika ketahuan, pasti ada konsekuensinya. Konsekuensinya tergantung kelas masing-masing.
Sistem ujian ketika TC itu paling mengerikan, karena Mr. Kallend langsung yang memberikan pertanyaan dan kita langsung menjawabnya saat itu juga, hanya diberi beberapa menit untuk menjawab. Tak heran jika ada yang mendapat nilai 0 ketika ujian itu, saya pun pernah hehe.