dan kulihat lelaki menampung air di balik matanya
semakin menderas di hulu itu
sesekali ia mencuri waktu mengusapnya dengan jemari
lalu aku diam, jemariku basah
lelaki itu memikul rindu di punggungnya,
itu katanya!
jiwaku berbisik lirih, pernahkah aku mengenalnya?
aliran itu menderas, dan aku semakin basah
…
dia pergi, meninggalkan basah yang terlalu
dan gerimis mendekapku,
erat
Makassar, 30 Juli 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI