Mohon tunggu...
Queenne Indah Ngangi
Queenne Indah Ngangi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Representasi "Perempuan" dalam Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga

12 Januari 2022   12:57 Diperbarui: 16 Januari 2022   14:13 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: scionnewsroom.com 

Scene ini menjelaskan bahwa ibu Linda akan menerima apapun resiko setelah dia menjelaskan semua kepada pak Dewa, baik dan buruk hasilnya sudah bisa dipikirkan oleh ibu Linda yang artinya, dalam film ini, pemeran perempuan lebih banyak untuk diharuskan untuk ikhlas karena keadaan. Saat ibu Linda kehilangan sahabatnya ia juga seperti kosong, dan merasa kesepian. Yang berarti ketika perempuan sudah tulus terhadap seseorang baik itu pasangan, maupun keluarga dan ia kehilangannya, perempuan harus berusaha tegar dan harus menerima apapun yang telah terjadi.

Film ini juga terdapat scene dimana kedua kakak Raja yaitu Ratu yang diperankan oleh Widi Mulia dan Suri yang diperankan oleh Ersa mayori. Kakak Raja yang pertama yaitu Ratu yang mempunyai problem a belum bisa mempunyai keturunan namun tidak pernah memperlihatkan kesedihannya kepada keluarganya karena merasa paling tua dan tidak mau keluarganya terutama adik - adiknya merasa tidak enak terhadap dirinya.

Kakak kedua Raja yaitu Suri, suaminya mengalami kebangkrutan disaat yang bersamaan ketika bapaknya menghilang. Dia tidak ingin menceritakan kesedihannya karena tidak mau menambah pikiran keluarganya dan hanya ingin dipendam dan diselesaikan sendiri.

Scene tersebut menjelaskan bahwa perempuan hanya akan memendam kesedihannya karena tidak mau orang yang dia sayangi melihatnya sedih, berusaha tidak terjadi apa - apa dan tetp terlihat tenang walaupun sebenarnya dia juga hancur dengan masalahnya sendiri dan selalu memikirkan kesedihannya tersebut.

Representasi perempuan dalam film ini akan mengubah presepsi umum yang mengatakan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah, karena film tersebut menjelaskan bahwa perempuan merupakan makhluk yang kuat dari segi fisik  maupun hati. 

Dibuktikan dengan adanya peran  dari masing - masing perempuan dalam film ini yang mempunyai tanggung jawab yang besar dan dengan ikhlas menghadapi masalah yang ada tanpa melibatkan orang - orang yang dia sayangi karena takut dianggap orang yang mereka sayangi ikut merasakan kesedihan yang mereka rasakan. Film Cinta pertama, kedua & ketiga lebih banyak mengajarkan kita untuk bisa lebih sabar dengan apa yang sudah terjadi dan selalu menghadapi masalah dengan ketabahan karena itu semua nantinya akan berbuah manis ketika kita menjalaninya dengan ikhlas dan tabah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yusuf (2010). 

Karena menurutnya, sabar yaitu kemampuan dalam mengatur dan mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakan agar bisa mengatasi kesulitan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun