Aktivitas higienis akan meningkat. Mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer menjadi hal biasa. Kegiatan sanitasi dan bersih-bersih menjadi hal wajib di lingkungan rumah maupun pekerjaan. Selain itu, aktivitas digital akan bertumbuh. E-commerce diyakini tumbuh tinggi karena semakin banyak toko dan restoran menyediakan jasa pengiriman tanpa kontak fisik
Kemudian, meningkatnya penggunaan media online/aplikasi dan video online, banyak orang akan menjaga kesehatan, menjaga makanan, dan olahraga rutin untuk meningkatkan sistem imun. Dari sisi pembelajaran akan ada penerapan belajar jarak jauh. Banyak sekolah akan menggunakan sistem online untuk melanjutkan pembelajaran dan home schooling menjadi tren.
Di sisi lain, virus korona kini memaksa sejumlah konsumen di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, beradaptasi dengan gaya hidup baru, yang dikenal dengan istilah The New Normal. Kebijakan social distancing dan karantina mandiri membuat masyarakat membiasakan diri dengan rutinitas yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Perusahaan Analisis Data & AI ADA menganalisis lebih dari 400 ribu aplikasi di Asia dan satu juta situs dikunjungi masyarakat selama pandemi berlangsung. Dari hal tersebut terjadi perubahan drastis pada rutinitas harian masyarakat menghasilkan perilaku konsumen baru yang disebut sebagai crisis persona.
Berdasarkan data dari ADA, pada akhir Februari 2020 hingga minggu ketiga Maret, aktivitas di kawasan pusat bisnis Jakarta mengalami penurunan 53 persen. Masyarakat mulai beralih berbelanja dan melakukan aktivitas secara online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H