Mohon tunggu...
Queeninsya Qanahaya
Queeninsya Qanahaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Masyarakat guna Mencegah Penyebaran Monkeypox

1 Oktober 2024   21:46 Diperbarui: 1 Oktober 2024   22:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

QUEENINSYA QANAHAYA/191241077

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Saat ini dunia sedang digemparkan oleh penyakit infeksi akibat virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit yang biasa disebut monkeypox atau mpox. Penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak dengan primata seperti monyet dan hewan pengerat seperti tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi. Monkeypox juga bisa menular dari orang ke orang melalui percikan air liur orang yang terinfeksi, percikan ini bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, bahkan melalui luka di kulit.  Penyakit ini juga bisa menular apabila seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi.

Mpox atau cacar monyet ditandai dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan. Mpox juga disertai gejala yang mirip dengan cacar air, terutama ruam atau bintil berair di dada, wajah, hingga bagian dalam mulut dan hidung. Bentuk ruam yang muncul akan berkembang dari bintil biasa, kemudian menjadi bintil berisi cairan yang bisa membesar, lalu pecah dan menjadi keropeng. 

Ruam ini bisa terasa gatal dan nyeri. Mpox juga ditandai oleh demam sekitar 38,5--40,5C. Gejala-gejala monkeypox tersebut biasanya muncul 1--21 hari sejak penderitanya terpapar virus monkeypox.

Penyakit yang awalnya lebih banyak ditemukan di Afrika ini kini telah menyebar ke berbagai negara, menunjukkan betapa pentingnya upaya pencegahan. Langkah utama dalam pencegahan mpox adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini. Edukasi yang tepat sangat diperlukan agar masyarakat memahami gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. 

Banyak orang masih belum mengetahui apa itu mpox dan bagaimana cara penularannya. Informasi yang jelas dan akurat dapat membantu individu mengenali gejala awal dan segera mencari perawatan medis. Selain itu, kampanye informasi melalui berbagai platform media termasuk media sosial dan kegiatan komunitas dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini.

Penting juga untuk menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi karena mpox dapat ditularkan melalui hewan liar seperti tikus dan primata. Masyarakat harus diberi tahu untuk tidak mendekati atau menangkap hewan liar, serta tidak mengonsumsi daging hewan yang tidak dimasak dengan baik. 

Di sisi lain, peternak dan orang yang bekerja dengan hewan harus menerapkan langkah-langkah keselamatan yang ketat untuk melindungi diri mereka dan hewan yang mereka pelihara. Dengan mengurangi interaksi antara manusia dan hewan yang berisiko, kita dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya penularan virus.

Vaksinasi juga menjadi salah satu strategi efektif dalam pencegahan mpox. Vaksin yang sebelumnya digunakan untuk mengendalikan cacar juga terbukti memberikan perlindungan terhadap monkeypox. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun