"Aku jatuh cinta padamu sejak pertama melihatmu di situs itu, aku pernah berusaha mencarimu di tiap sudut pantai ini...!" Katanya setelah beberapa kali bertemu dan menatap Abel dgn tajam dan dalam..Ternyata lelaki itu memiliki kekaguman yang sama.
Meski Abel tahu, lelaki itu pun telah dimiliki oleh wanita lain..
"Gombal!!" Abel menyela dan membatin dalam hatinya..."Kata-kata pamungkas yang selalu dilontarkan oleh lelaki yang ingin menundukkan wanita yang diincarnya..Cinta semu..hanya melihat lahiriahku semata ..hmmm...kita lihat saja nanti"
Lalu Abel menatap mata itu dalam-dalam..mencari sebuah asa, mencari kesungguhan.
Lagi..sepasang mata itu menatapnya begitu tajam, menguak luka lama Abel. Abel tak kuasa melawan tatapan itu, lalu mengalihkan pandangan jauh ke depan. Melihat hempasan ombak jatuh dibibir pantai. Lunglai seluruh persendian Abel saat mata itu menatapnya.. "Mata adalah jendela jiwa. Dia sungguh-sungguh dalam tiap ucapannya...matanya tak mungkin berbohong, aku tahu pasti! Mungkinkah masih ada sebuah ketulusan dari seorang lelaki???" Abel berfikir sesaat.
Tiba-tiba Abel tersenyum dalam hati...
"Let's play the game...Ayo mainkan, bila ini sebuah permainan buatmu!!?? Kita buktikan nanti...Sejauh mana kesungguhan ucapanmu, hatimu dan makna tatapanmu...meski kutahu, aku harus siap menerima segala sebab-akibatnya nanti"
"Kamu siap dengan segala resiko bila bersama aku??" Abel bertanya lugas.
Abel melihat anggukan kepalanya.
"Ya aku siap!! Aku siap apapun yg terjadi, aku tau resikonya bila berhubungan dgnmu, demikian juga kamu.....Aku tdk bisa mundur dgn semua yg telah aku jalani. Sosok seperti kamulah yg selama ini aku inginkan, aku rindukan" Kata lelaki itu tegas tanpa sedikitpun ragu dalam ucapannya, sepasang mata itupun bak menghujam jantung Abel..seolah meyakinkan kesungguhannya.Abel terhenyak sesaat.
Abel menyentuh jemari lelaki itu...menyentuh bibirnya...lalu membisikkan kata-kata di telinga lelaki itu