Mohon tunggu...
Queena T.
Queena T. Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam di Vila Bukit

31 Januari 2025   14:40 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perjalanan malam itu sangat seru, keluarga besar ku pergi ke vila di desa. Kami naik dua mobil yang penuh dengan keluarga besar. Di mobil pertama, Ayah menyetir dengan tenang, sementara Ibu duduk di sampingnya menemani perjalanan sambil bercerita bersama paman dan bibi. Di mobil kedua, saudara sepupuku mengemudi sambil mengobrol bersama dengan sepupuku yang lain, saling bercerita dan tertawa.

Jalan menuju vila cukup panjang, dengan lampu kota yang perlahan menghilang dan digantikan oleh kegelapan malam di sekitar desa yang tenang. Saat tiba di sana, udara sejuk dari pegunungan langsung terasa. Vila yang besar, dikelilingi pepohonan, dan halaman yang luas. Hujan baru saja berhenti, meninggalkan aroma tanah basah yang segar. Kami langsung turun dari mobil dan masuk ke vila untuk beristirahat.

Malam itu, setelah makan malam bersama, beberapa dari kami memutuskan untuk keluar menikmati udara malam. Aku dan beberapa sepupu berjalan ke halaman belakang vila. Langit malam penuh dengan bintang, dan angin dingin berhembus kearah kami. Kami berdiri di sana, menikmati ketenangan malam yang berbeda dari yang kami rasakan di kota.

Keesokan paginya, aku terbangun oleh suara ayam berkokok dan sinar matahari yang masuk ke kamar. Udara pagi di bukit selalu sangat sejuk. Kami berkumpul untuk sarapan, dengan roti panggang dan teh hangat yang disiapkan Nenek, kami duduk bersama, berbincang dan merencanakan kegiatan untuk mengisi hari itu. Setelah sarapan, aku dan para sepupu pergi ke peternakan kecil di dekat vila untuk memberi makan kelinci-kelinci. Kami sangat senang, berlari-lari sambil memberi makan kelinci.

Setelah itu, kami kembali ke vila dan bersiap untuk berjalan-jalan keliling desa. Desa itu sangat tenang, dengan rumah-rumah tradisional dan pemandangan sawah yang luas. Kami berjalan bersama di jalan yang dikelilingi pepohonan dan rumput. Kami berjalan sampai sore, dan kembali ke vila dengan hati yang senang. Malam itu, kami makan malam bersama lagi di halaman vila. Paman dan Ayah memanggang daging, sementara Nenek dan Bibi menyiapkan hidangan lain. Kami semua duduk bersama, makan, bercerita, dan tertawa. Suasana itu terasa sangat menyenangkan, membuatku sadar betapa pentingnya waktu bersama keluarga.

Vila di bukit ini selalu menjadi tempat istimewa bagi kami. Kami selalu mengunjunginya di akhir tahun saat semua keluarga lengkap memiliki waktu libur. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun