Mohon tunggu...
Langit Quinn
Langit Quinn Mohon Tunggu... Freelancer - Ghost writer, Jokower, Ahoker...

Founder Fiksiana Community

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Utanku Sayang, Orang Utanku Malang

19 November 2011   03:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_144273" align="aligncenter" width="453" caption="Image : Google"][/caption]

"Kepada semesta ku teriakan, biarlah aku hidup dan mati sesuai hukum alam. Kepada pemberi hidup ku berkata, di manakah ENGKAU sesungguhnya? Mengapa Engkau diam saja manakala  teman-teman kami diambil dan di bantai dengan biadab oleh tangan-tangan mereka?? Adakah Engkau sesungguhnya???"

Boni si ibu orang utan, melangkahkan kaki dengan penuh kesedihan. Baru saja ia saksikan lima saudara mereka dibantai dengan sadis. Hampir saja ia menjadi korban, bila saja ia tidak berlari tunggang langgang ke dalam hutan.

"Mengapakah manusia-manusia itu jahat??? Mengapakah kami yang dipersalahkan?"

***

Boni menangis sesenggukan di samping anaknya.

"Jangan bermain-main di dekat kebun kelapa sawit nak?? Ibu tak mau kamu menjadi koerban kebiadaban dan keserakahan anak manusia di sana. Jangan kamu langgar perintah ibu."

Begitulah pesan Boni kepada anaknya. Noni. Yang disambut dengan anggukan. Mereka hanya tinggal beberapa saja di hutan ini. Teman-teman mereka hampir setiap hari menjadi korban pembantaian sadis di dekat kebun kelapa sawit.

***

Noni si anak orang utan siang ini pergi jalan-jalan mencari makan. Ia tidak sendiri. Ia bersama beberapa teman-temannya.

Semakin jauh ia berjalan, tanpa sadar ia telah memasuki perbatasan hutan. Dan kini berada tepat di pinggir hutan, diantara perkebunan kelapa sawit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun