Mohon tunggu...
Langit Quinn
Langit Quinn Mohon Tunggu... Freelancer - Ghost writer, Jokower, Ahoker...

Founder Fiksiana Community

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sejarah Fiksiana Community [Empat Tahun Sudah Ia Berdiri]

6 Oktober 2015   15:37 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:26 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Beberapa member suka bertanya, gimana sih sejarah FC? Sinih saya kasih tau sekarang :D

Fiksiana Community, group facebook tempat berkumpulnya para pecinta fiksi Kompasiana. Empat tahun lalu group tersebut saya dirikan dengan tujuan mengumpulkan pecinta dan penulis fiksi di Kompasiana. Bisa dibilang bahwa berdirinya group tersebut awalnya hanya untuk iseng semata, hiburan saja, untuk meneruskan group pendahulunya yang telah saya tutup, yaitu group Malam Prosa Kolaborasi, yang ketika itu dibuat untuk memfasilitasi para peserta event Prosa kolaborasi yang kami adakan.

Mari saya ajak Anda sekilas menggelinding ke tahun 2011 untuk melihat sejarah FC (Fiksiana Community).

Jauh sebelumnya, tahun 2011  para pecinta fiksi di Kompasiana merasa prihatin dengan jarangnya tulisan fiksi yang dijadikan headline oleh admin. Bila Anda adalah Kompasianer jaman itu, maka Anda pasti akan melihat pergantian headline di kanal fiksi bisa seminggu sekali, empat  hari sekali, delapan hari sekali. Sangaaat lama. Bisa dilihat donk bedanya HL jaman dulu dan sekarang? :lol:

Kemudian emak-emak dari Kampung Fiksi yang diprakarsai Miss  Ge, mbak Winda, Inge  dan teman-teman lain para Kompasianer jadul membuat gebrakan yang diberi nama "Hari Fiksi". 

Malam itu bulan Maret tanggal 4 tahun 2011. Dalam semalam kami para pecinta fiksi mengadakan demo di Kompasiana dengan menghujani Kompasiana dengan tulisan fiksi. Edannya bahkan yang biasanya hanya berkutat ditulisan politikpun ikut pula meramaikan pesta fiksi tersebut. Termasuk saya.

Jaman itu saya tak tertarik dengan fiksi, dan fiksi bagi saya merupakan sebuah kecelakaan.. Pelarian akan kanal agama yang diberantas. Jaman itu saya lebih suka baca tulisan Erianto Anaz, Kompasianer legendaris yang terkenal dengan kegilaanya akan cara pandangnya tentang agama. Saya juga lebih suka menulis tentang isu politik, sosial dan budaya (termasuk di dalamnya agama). Dulu ada kanal agama, yang selalu ramai dan bikin kaum fanatikun panas dingin.*ooh God,, kenapa jadi ngomongin diri sendiri..

Kembali ke "Hari Fiksi". Pada malam itulah sejarah tercatat, headline fiksi yang sudah berhari-hari tak terganti kemudian digeser oleh Pipi Merah Jambu-nya Granito Ibrhahim. Yeaaaaah... Berhasil!

Kita semua juga kompak untuk memberikan vote ke semua tulisan fiksi yang tayang malam itu. Supaya kolom "ter-ter"an dikuasai tulisan fiksi, Jadi boleh dibilang para pecinta fiksi saat itu nongkrong di tempat yang sama, yaitu kanal fiksi (dulu belum ada fiksiana). Untuk sekadar membaca dan memberikan vote ke semua tulisan. Jadilah kolom "ter-ter"an dipenuhi karya-karya fiksi.

Setelah itu selesai??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun