Mohon tunggu...
Qudus Husein
Qudus Husein Mohon Tunggu... wiraswasta -

Warga Indonesia. Twitter @qudushusein

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membersihkan Pikiran Tanpa Harus Mikir

8 Desember 2013   13:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan jika kamar di rumah anda dalam keadaan berantakan seperti ini, baju dan handuk yang bergantungan tidak pada tempatnya, di gagang pintu kamar misalnya, lembaran koran yg berserakan di lantai, sprei yang kusut dan berbau, tas kerja yang tergeletak begitu saja di atas tempat tidur, jaring laba-laba yang memenuhi ventilasi kamar anda dan seterusnya.

Tanpa disadari, hal seperti juga terjadi dalam pikiran kita, sangat semberaut karena begitu banyak yang kita pikirkan dalam keseharian kita, dari urusan kantor, keluarga, tagihan kredit yg harus di lunasi, anak yang bertingkah dan seterusnya.

Lalu, apa yg perlu di lakukan ya? Seperti kamar yang berantakan tadi, tentu saja perlu sentuhan tangan anda untuk merapikan dan membersihkannya, sehingga anda akan merasa nyaman dan betah saat berada di dalam kamar Anda sendiri.

Begitu juga pikiran, perlu dibersihkan, dirapikan untuk membuang semua kotoran yang mungkin mengotori dan menganggu pikiran dan perasaan anda. Dengan begitu andapun mampu berpikir lebih sehat dan jernih.

Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya, caranya bagaimana? Sebelum saya jelaskan bagaimana cara mebersihkan pikiran, ada beberapa hal penting yang Anda perlu tahu untuk memudahkan Anda melakukan pembersihan pikiran.

Kenali Pintu Informasi dan Sensasi

Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita selalu saja ada informasi positif yang ingin di sampaikan, baik secara internal, (misal, jantung yang berdetak tidak normal) maupun external (misal, dimarahi atasan). Sederhananya begini, manusia menerima informasi melalui tiga pintu.

Pertama, pintu visual. Untuk mempermudah memahaminya, saya ingin ajukan beberapa pertanyaan pada Anda. Pernahkah Anda membayangkan Anda berlibur ke tempat yang sangat Anda impikan? Apa yang Anda lihat ditempat itu? Seperti apa gambarnya? Saat Anda membayangkan semua gambar-gambar itu muncul begitu saja di dalam pikiran Anda. Gambar-gambar itu mengirimkan informasi kedalam pikiran Anda dalam bentuk gambar-gambar yang Anda ciptakan sendiri dalam pikiran Anda. Inilah yang disebut pintu visual.

Kedua, Pintu suara. Setelah Anda membayangkan tempat liburan impian Anda  tadi, pertanyaanya saya berikutnya, Suara apa yang Anda dengar saat Anda membayangkan anda sedang berada disana? Suara deburan ombakkah? Suara teriakan dan celotehan anak-anak yang bermain riangkah? Atau suara orang-orang tersayang yang sedang bercerita kepada Anda? Suara-suara itu juga mengirimkan informasi kedalam pikiran Anda dalam bentuk suara yang juga Anda ciptaakan sendiri. Nah, inilah yang disebut pintu suara.

Ketiga, Pintu perasaan. Saya akan lanjutkan dengan mengajukan pertanyaan kepada Anda. Apa perasan Anda saat Anda membayangkan dan mendengarkan suara-suara tadi? Dimana rasa itu tepatnya berada? Di dadakah? Di kepala Andakah? Atau di bagian tubuh Anda? Sensasi apa yang Anda rasakan? Sama seperti dua pintu di atas, semua perasaan yang Anda rasakan mengirimkan informasi ke dalam pikiran Anda dan perasaan itu juga hasil ciptaan Anda sendiri, dan inilah yang disebut pintu perasaan.

Sampai di sini Anda sudah paham ketiga pintu informasi tersebut dengan baik dan akan lebih memudahkan Anda untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Bagaimana membersihkan Pikiran?

Anda sudah paham ketiga pintu informasi tersebut kan? Bagus, sekarang aturlah posisi diri Anda, boleh duduk, tiduran atau posisi apapun yang membuat Anda tenang dan nyaman.

Sekarang, hiruplah nafas Anda dengan lembut dan membuangnya perlahan melalui mulut, lakukan beberapa kali hingga irama nafas itu berjalan dengan sendirinya.

Sambil Anda menghirup nafas, pilihlah hal apa yang ada di dalam pikiran Anda yang ingin Anda bersihkan. Misalnya, masalah atasan Anda di kantor yang sering membuat Anda kesal, prilaku buruk anak Anda yang suka merajuk, membatah dan seterusnya, atau apapun itu pilihan Anda.

Nah, dengan irama nafas yang teratur, kenalilah ketiga pintu informasi tadi. Bagaimana wajah atasan Anda saat ia sedang berbicara dengan anda, seperti apa mimik wajahnya, bagaimana sorot matanya, tekanan suaranya, besar kecil suaranya dan seterusnya.

Saat Anda melakukan itu, rasakan seperti apa perasaan Anda, dimana tepatnya rasa itu berada, di bagian dada? Jantung? atau leher? sensasi apa yang Anda rasakan? hingga Anda mengenali dengan baik emosi Anda dan tahu persis dimana dan sensasi apa yang Anda rasakan. Setelah Anda mengenali dan menemukannya dengan mudah, dengan mudah pula Anda bisa mengambil alih kontrol emosi Anda.

Sekarang, Pikirkan kembali ketika Anda baru di terima kerja, semangat seperti apa yang Anda rasakan saat Anda ingin berangkat kerja, adakah Anda mengatakan pada diri Anda sendiri betapa indahnya pagi ini, saya akan ke kantor dan bertemu dengan teman-teman baru yang menyenangkan di kantor dan seterusnya. Kenali juga sensasi apa yang Anda rasakan seperti yang Anda lakukan di atas.

Jika sudah Anda boleh akhiri ini dan duduklah dengan tenang sejenak, kenali kembali dengan pasti emosi dan sensasi yang Anda rasakan pada diri Anda. Sekarang saya ingin bertanya pada Anda, perasaan baik apa yang Anda rasakan pada diri Anda? Adakah Anda merasa lebih tenang? Mudah bukan?

Nah, dengan mengenali pintu informasi dan sensasi mulai sekarang dan seterusnya Anda akan mampu mengontrol dan mendisain diri dan kehidupan Anda dengan lebih baik.

Memang, hampir semua orang percaya mereka mempunyai masalah dalam mengontrol emosi, mereka juga tidak menyadari proses penciptaan emosi yang mereka ciptakan sendiri akan memberikan efek terhadap diri mereka sendiri. Apa yang anda katakan, bayangkan, rasakan semua itu adalah pilihan Anda. Ada yang mengatakan, “Masalah itu pasti, tapi penderitaan adalah pilihan” Masih mikir? lakukan saja, karena itu jawaban yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun