Mohon tunggu...
Qudum Awang Dwi Cahyo
Qudum Awang Dwi Cahyo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Informatika

Suka main game, suka otak atik hardware komputer dan suka dia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kian Mudahnya Membuat Aplikasi dengan Cuma Sedikit Coding

24 Oktober 2022   15:00 Diperbarui: 24 Oktober 2022   15:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kian Mudahnya Membuat Aplikasi Dengan Cuma Sedikit Coding


Pandemi menjadikan aplikasi low code terus menjadi popular.


Di masa digital ini, banyak aplikasi yang mengisi keseharian para penggunanya. Mulai dari aplikasi belanja, bepergian, memesan santapan, perbankan hingga cuma bereksis di dunia maya. Selaku contoh; aplikasi Shopee, yang ialah platform belanja online dengan 100 juta lebih unduhan, aplikasi Gojek, yang ialah aplikasi bepergian ataupun transportasi yang biasa digunakan penggunanya buat bepergian dari satu titik ke titik lain dengan 100 juta lebih unduhan. Buat membuat aplikasi tidak dapat lepas dari keahlian coding yang dikira selaku kemampuan yang banyak dicari di masa ini. Tetapi, dalam pertumbuhan coding serta programming, timbul konsep low code, nomor code, click development, serta point and click development yang saat ini mulai diketahui.

Konsep konsep ini ialah sebagian hikmah dari tantangan pandemi Covid 19. Konsep baru ini mempermudah para pengembang fitur lunak buat membuat aplikasi mereka sendiri. Permintaan pembuatan aplikasi terlebih buat menunjang bisnis berkembang 5 kali lebih kilat dibanding keahlian kementerian teknologi data penuhi kebutuhan tersebut. Apalagi 86 persen organisasi pula terus menjadi kesusahan merekrut orang bertalenta teknologi.

Microsoft muncul buat menolong kebutuhan seluruh golongan buat membuat aplikasi mereka sendiri dengan memperkenalkan Microsoft Power Platform. Ini merupakan low code platform yang bisa berdiri sendiri serta berperan selaku penyedia kebutuhan untuk orang yang mau membuat aplikasi mereka sendiri.

Ialah bagian dari tren teknologi.

Kian populernya pengembangan aplikasi berkonsep low code ialah prediksi tren teknologi. Evolusi Masyarakat Pengembang serta otomatisasi proses robotic hendak membentuk kembali bisnis di tahun ini yang lebih dahulu hadapi banyak permasalahan dikala pandemi. Masyarakat Pengembang disini merupakan orang yang membuat aplikasi buat digunakan oleh orang lain. Masyarakat Pengembang disini pula berarti untuk keberlangsungan bisnis sesuatu industri.

Pembangunan platform berkode rendah ataupun tanpa kode hendak membolehkan siapa saja buat membuat aplikasi bisnis dengan memnggunakan informasi industri masing masing. Perihal ini juga hendak jadi pembeda bagi bisnis bisnis lain. Masyarakat Pengembang pula menggunakan otomatisasi proses robotic buat mengotomatiskan pekerjaan ataupun proses bisnis tertentu, dengan demikian industri dapat mengirit pengeluaran dana buat karyawan. Serta pula karyawan bisa menghabiskan waktu dengan pekerjaan yang bernilai lebih besar.

Dalam pengembangannya konsep konsep low code ini masih terdengar asing untuk orang orang awam yang kurang paham hendak teknologi. Sementara itu kemajuan teknologi dikala ini telah sangat maju serta sangat menolong pekerjaan manusia, terlebih dibidang bisnis. Telah sepatutnya konsep low code ini dikenalkan kepada warga buat memajukan bisnis individu mereka maupun dibidang yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun