Mohon tunggu...
Quartilosia Sandhityarini
Quartilosia Sandhityarini Mohon Tunggu... -

saya Quartilosia Pinastika Sandhityarini.. saya seorang mahasiswa Universitas Diponegoro, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu keperawatan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Rumput Liar

2 November 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku..

Aku adalah rumput liar

Aku hidup di taman surga

Sebuah dunia di bawah kolong langit

Semilir angin menggoyangkan tangkai rapuhku

Sang mentari nampak ramah

Tapi tetap saja sinarnya membuatku merunduk lesu

Dan aku bernyanyi

Aku hanya rumput liar

Sering ku bertanya

Mengapa ku tak secantik melati

Tak seharum melati

Sesering itu pula ku menerawang jauh

Aku menatap dalam kosong

Aku mendengar dalam hening

Aku tertawa dalam getir hati

Aku menemukan kehilangan

Tapi.......

Aku ini rumput liar

Aku yang tak kan mati walau di injak orang

Aku yang akan bertahan pada setiap kemarau

Aku yang selalu ada walau dibuang

Karna inilah aku

Sang rumput liar

Writen by : Quartilosia Pinastika Sandhityarini,

mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun