Mohon tunggu...
quantini farah
quantini farah Mohon Tunggu... -

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Prabowo Presiden, Australia Keder

26 Mei 2014   20:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika Prabowo terpilih menjadi Presiden, salahsatu negara yang berdebar-debar adalah Australia.

Bisa dipastikan jika Prabowo dan Hatta Rajasa yang terpilih, maka kebijakan yang diambil akan lebih nasionalis ; mementingkan Indonesia. Kompromis adalah pilihan terakhir yang akan dilakukan Prabowo jika Indonesia benar-benar tak punya jalan lagi.

Hal itu tercermin pada visi misi Prabowo-Hatta yaitu "Membangun Indonesia Yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur Serta Bermartabat". Misi pertama pasangan capres dan cawapres ini adalah “ mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman dan stabil, sejahtera, demokratis, dan berdaulat, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 1945”. Ini adalah arah kebijakan luarnegerinya jika nanti menjadi Presiden dan wakil Presiden.

Arti kata Berdaulat dalam Visi Misi Prabowo mengandung makna bahwa Indonesia adalah punya kekuasaan tertinggi atas wilayah dan negaranya, Sedangkan Bermartabat mengandung makna punya harga diri; tidak tergantung dan tidak ditentukan oleh orang lain.

Sehingga jika kelak Prabowo menjadi Presiden danmenerapkankebijakan itu bisa diartikan bahwa Prabowo akan benar-benar memperjuangkan kedaulatan dan harga diri Indonesia di mata Australia. Seperti yang sudah diketahui hubungan Indonesia dan Australia sering panas dingin. Dua negara ini sering terlibat pada hubungan yang tak nyaman.

Mulai dari soal manusia perahu, kebijakan impor sapi sampai soal penyadapan. Pada kasus-kasus ini terlihat Indonesia sangat lemah terhadap Australia karena tak juga mau mempertegasnya.

Kebijakan impor sapi misalnya. Untuk kasus ini sebenarnya Australialah yang tergantung pada Indonesia dan bukan sebaliknya. Para peternak di wilayah Utara Australia sempat kehilangan pendapatan yang cukup besar ketika Indonesia berani menghentikan impor sapi dari wilayah itu. Tak bisa dipungkiri, pasar utama sapi Australia adalah Indonesia. SBY masih tarik ulur masalah kebijakan sapi impor.

Hubungan Australia dan Indonesia juga terganggu soal penyadapan. Kasus penyadapan terpenting yaitu ketika Australia mengakui melakukan penyadapan terhadap Presiden SBY dan Ani Yudhoyono beserta sejumlah pejabat tinggi RI lainnya terungkap di media Australia, November 2013. Terhadap ini, kebijakan SBY masih terlihat lemah dengan mengajukan CoC (Code of Counduct) yang pembahasannya terkesan tergesa-gesa.

Jika Prabowo menjadi Presiden dan melakukan kebijakan luar negeri sesuai visinya, maka bisa dipastikan Australia akan ‘keder’(ketakutan). Bisa saja Prabowo memutuskan untuk membuat peternakan skala besar di Indoensiadan menghentikan sapi dari Australia untuk kebutuhan rakyat Indoensia. Itu mengacu pada kata”bermartabat “ yang sarat akan “mempertahankan harga diri” Indonesia bagi Australia.

Australia akan berfikir hati-hati jika hal itu terjadi. Yang jelas, Prabowo dikenal tegas dan antitesa dari SBY. Indonesia akan lebih digjaya, bermartabat dan tak dipandang sebelah mata oleh Australia.

Australia akan keder pada Prabowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun