Jaman sekarang yang namanya Internet dan e-mail mungkin sudah bukan barang baru lagi, apalagi dengan adanya jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, maka tidak heran kadang kita menganggap eksistensi diri diukur dari seberapa banyak teman yang terhubung dan seberapa sering kita mengupdate status. Bahkan sekarang anak SD pun sudah memiliki account Facebook, padahal orang tuanya boro-boro ngerti Facebook itu jenis makanan apa. Bagi yang sudah memiliki alamat e-mail, mungkin sudah akrab dengan istilah spam. Entah dari mana datangnya, jaman sekarang baru punya alamat e-mail pun spamnya sudah ratusan, ribuan lainnya artikel forward-an yang akan berulang kali masuk inbox kita. Spam Lalu apa sih Spam itu? Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, spam atau junk mail adalah penyalahgunaan dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna situs web. Ketidak nyamanan yang paling terlihat jelas adalah banyaknya pesan yang masuk ke dalam Inbox kita sehingga e-mail-e-mail yang memang penting bagi kita justru tidak kita sadari kehadirannya. Saking banyaknya, bagi yang memiliki kapasitas e-mail terbatas, maka kapasitas e-mail akan segera habis. Spam biasanya hanya berisi berita yang tidak pernah kita inginkan, tetapi spam bisa juga berisi malware yang akan menyerang komputer kita ketika kita membukanya. Untungnya e-mail gratisan di internet seperti Yahoo! Mail dan Gmail sudah dilengkapi fitur anti spam yang cukup baik sehingga kita hampir tidak merasakan adanya spam di Inbox kita lagi. Scam Lalu apa itu Scam? Lagi-lagi mengambil definisi dari Wikipedia berbahasa Indonesia, maka scam adalah berita elektronik dalam Internet yang membohongi dan bersifat menipu, sehingga pengirimnya akan mendapat manfaat dan keuntungan tertentu. Contoh scam yang sering kita jumpai adalah surat berantai dan pengumuman lotre. Efek dari scam jauh lebih berbahaya dibanding spam, karena scam akan mengajak anda melakukan sesuatu yang tanpa anda sadari akan merugikan anda dan menguntungkan orang lain. Send me an iPod to Nigeria Salah satu scam yang cukup populer beredar di Internet adalah tentang permintaan pengiriman iPod ke Nigeria dengan imbalan yang cukup besar hingga mencapai USD 400 - 600 sudah termasuk ongkos kirim. Hal ini juga kami alami, seperti yang anda ketahui, produk-produk yang kami jual di toko online kami (http://toko.semuada.com) semakin bertambah dan bervariasi dari hari ke hari. Selain melalui toko online, kami juga aktif di jejaring sosial Facebook dan microbloging Twitter. Nah saat ini kami sedang fokus untuk memasarkan produk-produk dariApple, mulai dari iPod Shuffle, iPod Mini, iPod Classic hingga yang sekelas server. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba saya mendapat sebuah pesan dari orang bule dari Amerika sono, pake bahasa Inggris menanyakan apakah iPod nya masih available atau tidak. Alasan dia adalah dia ingin memberi hadiah anak temannya yang sedang berulang tahun yang tinggal di Nigeria! WoW! Semuada goes international! Begitu pikir saya. Dia awalnya menawarkan USD 400 termasuk ongkos kirim yang akan dikirimkan melalui account Paypal kami. Ini memang bukan yang pertama bagi kami mendapat pesanan dari daerah terpencil di Indonesia bahkan dari luar negeri sekalipun, walau memang diakui jumlahnya tidak begitu signifikan. Maka ketika mendengar ada pesanan seperti itu, yang ada ya kita senyum-senyum bahagia membayangkan toko.semuada telah dikenal dunia Internasional. Dengan harapan kalau kami bisa melayani dengan baik, semoga yang bersangkutan akan kembali belanja kepada kami. Barang sudah di pack, sudah ditimbang, ongkos kirim pun sudah disiapkan menggunakan DHL. Semuanya sudah siap! Yang belum tinggal alamat tujuan dan transfer uangnya melalui Paypal. Kami konfirmasikan kembali kepada yang bersangkutan. Dan tidak lama kemudian sebuah e-mail konfirmasi pembayaran masuk! Yup, dalam e-mail tersebut dikatakan bahwa uang sudah ditransfer sesuai kesepakan, tetapi kami baru akan mendapatkan uangnya segera setelah kami mengirimkan shipment tracking number nya ke mereka. Nyaris barang akan dikirim kalau saja saya tidak menyadari satu keanehan dalam e-mail tersebut, yaitu dari alamat pengirimnya! Ya! Ini bukan e-mail konfirmasi dari Paypal! Domain yang digunakan salah, dan ternyata berbeda dengan email-email lain dari Paypal. Domain pengirim berasal dari int'l.paypal.com adapun domain pengirim asli dari paypal adalah intl.paypal.com. Bagi yang memiliki pemahaman sedikit tentang internet, domain dan sub domain, maka kita akan tahu bahwa karakter [ ' ]tidak bisa digunakan sebagai nama domain. Dari sinilah saya mulai melakukan penyelidikan, melakukan beberapa panggilan internasional dengan customer service Paypal di Singapura untuk memverifikasi e-mail tersebut hingga akhirnya dapat kejelasan dan kepastian bahwa e-mail yang saya terima bukan dari Paypal dan tidak ada transaksi yang masuk dari yang bersangkutan. Saya juga memastikan lagi email tersebut dengan melihat header email dan ternyata email tersebut dikirim dari alamat yang berbeda yang jelas bukan alamat Paypal! Coba bayangkan, kalau saja saya kami tidak jeli, maka kami sudah pasti akan mengirimkan iPod tersebut, mengirimkan tracking numbernya dan tidak pernah menerima sepeserpun uang untuknya. Setelah berapa lama, saya penasaran dan mencoba googling dengan kata kunci iPod, Nigeria, shipment, dan ternyata kami tidak sendiri, banyak juga yang tertipu dan mengirimkan iPod mereka ke Nigeria dengan cuma-cuma. Shandy Chief Creative Officer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H