Mohon tunggu...
Qibtya Nuril Majid
Qibtya Nuril Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Qibtya Nuril Majid saya merupakan mahasiswa planning engineer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Banyuwangi Sebagai Kota Berkembang

4 September 2024   14:24 Diperbarui: 4 September 2024   14:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi (dokpri)

Banyuwangi merupakan kabupaten di ujung timur pulau Jawa yang biasa dikenal dengan julukan "The Sunrise of Java" atau "Bumi Belambangan". Banyuwangi sendiri memiliki kekayaan mulai dari budaya, sumber daya alam, dan juga berbagai suku. Banyuwangi  memiliki budaya yang terkenal diantaranya tarian tradisional, batik, kebiasaan adat dan makanan. Tarian tradisional yang sangat terkenal dari Banyuwangi adalah Tari Gandrung, dimana tari ini sudah menjadi ikonik Banyuwangi. Event terbesar di Banyuwangi adalah Gandrung Sewu yang diadakan setiap tahun. Event ini menarik banyak wisatawan dari luar atau dalam negeri. Selain itu Banyuwangi juga memiliki batik yang terkenal yaitu batik Gajah Oling dan Kangkung Stingkes. Batik Gajah oling sendiri sudah terkenal sampai mancanegara. Bahkan pada event peresmian tim MotoGP VR56 batik Gajah Oling menjadi motif desain pada jaket yang digunakan oleh pembalap dunia asal italia yaitu Valentino Rossi.

Banyuwangi merupakan daerah yang mulai berkembang dalam bidang ekonomi saat ini. Kota ini termasuk kota yang sudah mulai berkembang dari tahun-tahun sebelumnya. Data pada BPS Banyuwangi menunjukkan bahwa ekonomi Banyuwangi pada tahun 2023 meningkat sebesar 5,03% dari tahun 2022 (BPS Banyuwangi). Perkembangan ekonomi sendiri menjadi suatu hal penting yang harus diperhatikan bagi semua pihak, baik bagi negara maupun daerah. Banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah, peranan sektor-sektor ekonomi juga cukup berpengaruh untuk mengembangkan perekonomian daerah.
Upaya untuk meningkatkan perkembangan perekonomian Banyuwangi tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah letak kabupaten Banyuwangi yang strategis dimana merupakan penghubung antara pulau Jawa dan Bali. Karena hal tersebut tentunya mempermudah perdagangan antar pulau, dimana hal tersebut membuat banyuwangi menjadi tempat singgah bagi pelancong yang akan menuju Bali dengan menggunakan jalur darat. Sektor pariwasata juga sangat mendukung berkembangnya perekonomian di Kabupaten Banyuwangi. Terdapat banyak tempat wisata menarik untuk dikunjungi, mulai dari keindahan gunung dan pantai yang dimiliki Banyuwangi.  Salah satu wisata yang terkenal adalah Kawah Ijen dengan blue fire yang menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara, hal ini dikarenakan hanya terdapat dua blue fire di dunia yang salah satunya berada di Kawah Ijen. Wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan alam Banyuwangi tentu saja dapat memberikan kontribusi bagi perkembngan ekonomi lokal, yaitu melalui pendapatan dari biaya tiket masuk, makanan, dan lain sebagainya. Pemerintah juga sangat memperhatikan untuk sektor pariwisata tersebut agar lebih baik lagi dan dapat menarik lebih banyak wisatawan, salah satunya dengan mengupayakan akses jalan menuju tempat wisata, dan membangun infastruktur yang dapat menyokong perkembangan pariwisat yang ada di banyuwangi.

Letak Banyuwangi yang berada di dataran tinggi dengan hasil perkebunan dan dataran rendah dengan hasil pertanian yang melimpah juga merupakan faktor pendukung perkembangan ekonomi di Banyuwangi. Salah satu produksi unggul pada sektor perkebunan di Kabupaten Banyuwangi adalah perkebunan kopi. Perkebunan kopi yang berada di Kecamatan Kalibaru merupakan salah satu produksi unggulan kopi di Kabupaten Banyuwangi, dimana pada tahun 2019 produksi kopi mencapai 53,8 ton (Sunarharum dkk,2023). Selain pada Kecamatan Kalibaru, lahan perkebunan di Kecamatan Kalipuro dengan luas mencapai 850 hektar yang dimana setiap hektar dapat menghasilkan kopi sebanyak 2,7 sampai dengan 3 ton (Imaniar & Wahyudiono, 2018). Jenis kopi yang biasa di budidayakan di Banyuwangi antara lain kopi Robusta. Beberapa petani tidak hanya menjual kopi mentah namun juga mengolahnya menjadi kopi bubuk terlebih dahulu agar nilai jual menjadi lebih tinggi.


Selain dari sektor perkebunan yang cukup menjadi faktor perkembangan ekonomi, sektor pertanian juga memiliki produksi yang unggul di Kabupaten Banyuwangi yaitu pertanian buah naga. Banyuwangi menjadi pemasok terbesar buah naga di Indonesia. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 (Lestari & Santoso, 2018) sektor pertanian produksi buah naga di Banyuwangi terdapat di berbagai kecamatan, komoditas buah naga hasil pertanian tersebut telah mampu untuk memenuhi pasar lokal, serta mampu menjadi pemasok kebutuhan buah naga dalam negeri sebesar 80%. Data BPS Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Banyuwangi mampu memproduksi buah naga yang cukup luar biasa yaitu mencapai 2.723.247 kwintal.
Selain dari hasil perkebunan dan pertanian, hasil perikanan yang ada di Banyuwangi juga membantu perkembangan ekonomi, letak Banyuwangi yang berada di pesisir laut menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu kota dengan hasil laut yang melimpah. Menurut BPS Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020 jumlah produksi perikanan di Kabupaten Banyuwangi mencapai 27.677 ton. Salah satu kecamatan yang berperan besar dalam sektor perikanan di Kabupaten Banyuwangi adalah Kecamatan Muncar dengan produksi perikanan sebesar 23.641 ton (BPS Kabupaten Banyuwangi).  Beberapa jenis ikan yang sering ditangkap di Banyuwangi yaitu ikan lemuru, tuna, dan layar.
Perkembangan ekonomi tentu saja berpengaruh dan terkait dengan pada upah minimum. Upah minimum Banyuwangi mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada tabel 1.

Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi (dokpri)
Sumber: BPS Kabupaten Banyuwangi (dokpri)

Banyuwangi sebagai kota yang berkembang dengan dukungan dari berbagai sumber daya alam yang sangat kaya pastinya membuat Banyuwangi berpotensi untuk lebih maju dalam perekonomiannya. Hasil yang diharapkan dari perkembangan perekonomian Banyuwangi yang terus meningkat dan dengan dukungan pemerintah serta masyarakat yang saling bekerja sama untuk memajukan segala faktor pendukung perekonomian Banyuwangi adalah ekonomi yang stabil untuk masa yang akan datang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun