Mohon tunggu...
Qoyyimah 17
Qoyyimah 17 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/mahasiswa

Hobinya gatau apa sesuai mood, kepribadian suka emosi, ramah, baik sesuai situasi sih. Orangnya stia minesnya suka sama orang yang susah digapai jadi sakit ati sendiri, Topik favorit adalah ketika cerita sama Allah sampe nangis, cerita sama mama juga, nyeritain hari" ke ayah yang udah beda alam:) is another level of happiness tpi sad juga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Falsafah Hidup Bangsa Indonesia

22 September 2024   23:08 Diperbarui: 22 September 2024   23:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ideologi Pancasila lahir dari cara pandang masyarakat Indonesia terhadap diri mereka sendiri, khususnya dalam memahami hubungan manusia dengan Sang Pencipta (vertikal) dan sesama manusia (horizontal). Dalam perspektif ganda ini, Pancasila menanamkan dua nilai utama dalam kesadaran kolektif: spiritualitas dan kebersamaan.

Aspek spiritualitas mencerminkan keyakinan akan adanya kekuatan tertinggi yang mengatur dimensi ruang dan waktu kehidupan manusia. Sementara itu, nilai kebersamaan dalam keberagaman menggambarkan kesadaran akan pentingnya hubungan antarmanusia yang hidup bersama dalam satu kesatuan bernama Indonesia.

Nilai kebersamaan ini terwujud dalam kesediaan masyarakat Indonesia agar dapat menyetujui serta menilai bermacam-macam ketidaksesuaian yang tersebar di tanah air. Indonesia dapat diibaratkan sebagai sebuah taman raya dunia, di mana berbagai pengaruh dari luar telah masuk dan berasimilasi selama berabad-abad sebagai bagian dari proses globalisasi.

Nilai-nilai ini kemudian berakar dan berkembang, memperkaya pola pikir dan budi pekerti masyarakat Indonesia. Hasilnya adalah suatu falsafah hidup yang menjembatani spiritualitas individual dengan harmoni sosial, menciptakan identitas nasional yang unik dan beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun