Mohon tunggu...
QORI HANDAYANI
QORI HANDAYANI Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru Pendidikan Pancasila

Menulislah maka kamu akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Beasiswa untuk Siapa??

9 Oktober 2013   20:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang gak mau dapet beasiswa?? Pasti pada mau kan,, J ya iyalah mau, soalnya, Dengan beasiswa, kita bisa membiayai kuliah kita pakai duit pemerintah atau suatu instasi alias gratis, setidaknya kita bisa mengurangi tarif todongan kita ke orangtua. Bisa buat nabung, atau bisa beli sesuatu tanpa perlu minta uang ke orangtua, sedikit bangga karena tak merepotkan orangtua.

Beasiswa itu ada banyak macamnya, ada yang dari pemerintah, instasi swasta, atau lainnya. Tapi yang ingin saya soroti disini adalah beasiswa BIDIK MISI (BM), beasiswa ini mulai ada sekitar tahun 2010. Kata guru BK saya, pas saya mau daftar kuliah dulu, beasiswa bidik misi itu diperuntukkan bagi siswa/siswi yang memenuhi setidaknya 2 syarat, yakni kurang mampu tapi juga berprestasi. Saya fikir, benar juga tuh pemerintah, kepeduliannya patut saya acungi jempol, karena ini menjadi salah satu metode yang digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan negara , yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan memberikan beasiswa agar para generasi muda berprestasi bangsa ini memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengajaran yang semakin tinggi. Awalnya sih ya saya dukung pemerintah 100 % dan secara pribadi, saya lebih memilih tidak mendaftar beasiswa semacam itu, Bukannya gak mau dapet beasiswa, tapi Alhamdulilah orangtua saya masih mau membiayai saya. sehingga saya berfikir, bahwa seharusnya saya memberikan kesempatan semacam itu untuk temen-temen lain yang kurang beruntung karena terancam tidak melanjutkan sekolah, gara gara tidak memiliki biaya.

Ngomong2 masalah beasiswa bidik misi nih, coba deh temen2 sekalian liat sekitar, katanya beasiswa BM ini diberikan bagi mereka yang kurang mampu dan berprestasi, tapi pada realita nya, kok saya merasa aneh ya, sama dua (2) syarat di ajukan oleh pemerintah itu?? Soalnya, yang dapet beasiswa itu, gag semuanya memiliki 2 syarat itu. Ada yang kurang mampu, tapi tidak berprestasi, dan saya lihat, kok malah sosok yang tidak semangat dalam belajar itu, lebih semangat dalam urusan style, fashion, atau belanja ini itu lah. Dan di kasus lain, ada juga yang sebenarnya mampu, tapi berpura-pura tidak mampu, agar bisa menikmati kuliah gratisan.

Saya merasa hal seperti ini tidak adil, karena sepertinya beasiswa itu tidak tepat sasaran. Tentu hal ini kerap menimbulkan rasa yang “gimana gitu” bagi para mahasiswa lain yang telah membayar puluhan juta untuk menduduki satu bangku dalam sebuah perguruan tinggi. Para penerima BM digratiskan biaya kuliahnya, plus mendapatkan uang saku Rp. 600.000 per bulan secara Cuma Cuma, tanpa harus tetap menjaga image “berprestasi” seperti syarat awal yang diajukan, enak banget ya??? Bisa dapet uang saku, dan kuliah semaunya, tanpa ngerepotin orang tua, jadi kalau setelah lulus gak jadi apa-apa, gak masalah dong, karena selama ini dia kan gak ngeluarin duit sepersen pun, kita semua juga mau seperti itu.

Sebenarnya tujuan dan maksud dari beasiswa ini bagus, karena juga banyak yang terbantu dengan beasiswa semacam ini. Tapi, kalo memang benar beasiswa itu dijadikan sebagai pelecut semangat belajar mahasiswa, seharusnya pemerintah lebih ketat dalam menyaring calon penerima BM itu, kalau memang dia mampu, untuk apa mendapatkan beasiswa itu, masih banyak generasi muda diluar sana yang tidak dapat meneruskan sekolah karena tidak punya biaya. Kalau dia tidak mampu, seharusnya dia itu memiliki semangat belajar yang tinggi dan aktif, sehingga pemerintah tidak akan rugi membiayai mereka selama ini. Masih banyak kok generasi yang aktif dan cerdas dan berasal dari keluarga sederhana tapi gak dapet beasiswa, seharusnya kepada siapa beasiswa itu ditujukan harus lebih jelas dan tepat sasaran.

Kalau ke depannya masih seperti ini juga, otomatis akan semakin banyak para SNMPTNers (yang masuk lewat jalur SNMPTN) dan seleksi mandiri yang merasa di diskriminasi dan merasa bahwa kita melakukan hal yang sia-sia karena telah memberikan kesempatan bagi orang-orang yang seharusnya tidak layak mendapat beasiswa itu, tapi malah dapet, gak adil banget, tahu gitu, mending kita juga daftar semuanya deh.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun