Cerpen berhalaman 4 lembar ini berjudul Sonya Rury
Genre: Kesedihan, tragedy, kisah hidup
Tokoh:
Sonya Rury
Tokoh "Aku"
Watak:
Sonya Rury :
pantang menyerah ; diceritakan bahwa Sonya hidup penuh cobaan Dan penderitaan sejak is masih kecil. Pelecehan seksual kerap ia rasakan sudah berliter-liter air mata membasahi pipi mungilnya. Sudah Tak kuat ia menahan semua itu, ingin dia terbebas.
Penjelasan: Sonya Rury telah menjalani berbagai macam cobaan sepanjang hidupnya, namun ia tak pernah sekalipun mencoba bunuh diri ataupun merelakan dirinya, ia masih tetap melawannya sambil ditemani tangisan tiap harinya.
Tokoh "Aku" :
Pengertian : terdapat dalam cerita ketika tokoh "aku" bertanya-tanya mengapa ia menangis dan apa yang terjadi pada Sonya. Namun ia menahan semua pertanyaan itu Dan memilihkan untuk menemani sonya Dan mencoba menanyakan nya secara pelan sehingga Tak melukai dirinya.
Kemudian pada saat terakhir dimana tokoh "aku" datang ke Rumah Sonya, awalnya ia merasa was was, namun ketika melihat Sonya yang tertidur pulas dengan mata yang Tak tampak sembab lagi walau air mata yang ia keluarkan sudah sangat banyak. Tokoh aku merasa lega dan menemani Sonya kayaknya penjaga.
Pemberani : dalam salah satu kalimat yang ia ucapkan dalam benak “kuberanikan diri tuk bertanya padanya” ; saat dimana tokoh aku mencoba untuk menanyakan hal yang terbilang sensitif.
Alur: Maju mundur, dimana tokoh aku pada awal cerita bertemu dengan Sonya secara Tak sengaja didalam gang kecil kemudian ia menceritakan keadaannya dan Sonya menceritakan pengalamannya dahulu, kemudian kembali ke masa sekarang.
Sudut pandang yang digunakan adalah pelaku utama sudut pandang utama, dapat dibuktikan pada awal cerita dimana tokoh "aku" bercerita ketika dia mendengar suara misterius dari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H