Mohon tunggu...
qotrunnadalinggar
qotrunnadalinggar Mohon Tunggu... Lainnya - chemical analyst

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Marketing dalam Penjualan Produk Berbahan Dasar Kulit Pisang Menjadi Produk yang Memiliki Nilai Tambah untuk Usaha Rumahan di Serdang Kulon

14 Desember 2024   09:51 Diperbarui: 14 Desember 2024   09:51 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Plakat (Sumber: Data Pribadi)

Kabupaten Tangerang, 27 Oktober 2024 - Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Serdang Kulon telah selesai dilaksanakan. Program PKM dilaksanakan di Desa Serdang Kulon yang memiliki predikat sebagai Desa Bersih. Hal tersebut menjadi latar belakang utama dalam kegiatan PKM kali ini yang mengusung tema pemanfaatan limbah kulit pisang. Pada umumnya, kulit pisang hanya dijadikan sampah atau limbah yang tidak bermanfaat. Namun, kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk menjadi produk yang memiliki nilai tambah untuk usaha rumahan di Desa Serdang Kulon dan dapat membantu mengurangi limbah yang tidak bermanfaat. Sehingga akan membantu Desa Serdang Kulon mempertahankan predikat sebagai desa bersih dan juga dapat membantu perekonomian lokal pada desa tersebut.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Bu Mulyawati selaku perwakilan dari Desa Serdang Kulon. "Program PKM ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Serdang Kulon. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Saya sangat mengapresiasi inisiatif para mahasiswa dalam menggagas program pemanfaatan limbah kulit pisang. Ini adalah contoh nyata dari gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui program ini, kami berharap Desa Serdang Kulon dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan limbah dan pengembangan produk unggulan berbasis sumber daya lokal," ungkapnya.

Setelah melewati proses research materi, proses trial and error, survey lokasi, hingga proses sosialisasi dan pemberian bekal pelatihan kepada masyarakat akhirnya kegiatan PKM terselesaikan. Pagi yang cerah diiringi dengan antusiasme warga hingga akhir acara menandakan akar dari terbentuknya semangat memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desanya. Semangat yang berapi-api dari mereka juga menjadi tanda bahwa yang katanya sampah bukanlah alasan untuk tidak dimanfaatkan dan menjadi limbah yang mencemari lingkungan, terlebih lagi karena adanya ungkapan "Daur ulang sampahmu atau kotori bumimu.".

Antusias tinggi dari warga membuat kegiatan PKM menjadi semakin semangat, terutama pemateri dalam memberikan ilmu yang mereka miliki kepada warga. Materi tentang strategi marketing ini menjadi bekal warga untuk menjual olahan berbahan dasar kulit pisang untuk memberikan nilai tambah. Mereka sangat fokus dan merasa tertarik mendengarkan materi yang diberikan.

Hebat! Tampaknya lebih dari 30 orang warga di desa ini benar-benar memberikan bukti bahwa mereka ingin memajukan desanya melalui UMKM dan memanfaatkan limbah agar predikatnya sebagai Desa Bersih selalu terjaga. Sekali lagi, lebih dari 30 orang ini benar-benar menjadi penyemangat untuk kita semua agar tetap produktif dan memajukan tempat tinggalnya. Potongan lirik lagu Indonesia Pusaka, "Tempat berlindung dihari tua, Tempat akhir menutup mata" sangat menggambarkan jiwa nasionalisme warga Desa Serdang Kulon. Sungguh, mereka sangat cinta pada tempat kelahirannya.

Foto Bersama Mahasiswa Universitas Pamulang dan Warga Desa Serdang Kulon (Sumber: Data Pribadi)
Foto Bersama Mahasiswa Universitas Pamulang dan Warga Desa Serdang Kulon (Sumber: Data Pribadi)

Foto di atas menjadi bukti semangat mereka di tengah kegiatan yang dilaksanakan pada hari libur yang seharusnya mereka bisa gunakan untuk bercengkrama bersama keluarga. Tetapi justru anak-anak pun tertarik bahkan rela tidak menggunakan waktu bermainnya. Semoga materi ini bermanfaat dan warga Desa Serdang Kulon bisa menjalankan kegiatan UMKM dengan hasil yang terbaik. Sampai jumpa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun