Pada Rabu 16 Oktober 2024, Akademi Riset Islam mengadakan konferensi Jurnal Al-Azhar dengan tema  "Yurisprudensi Etika dalam Damai dan Perang". Acara ini terlaksana di bawah naungan imam besar Dr. Ahmed Al-Tayeb, serta dipantau oleh Dr. Mohammed Al-Duwaini (deputi Al-Azhar) dan Dr. Mohammed El-Gendy (sekretaris jenderal Akademi Riset Islam). Konferensi ini bertujuan untuk membahas dan memperkuat prinsip moral dalam kehidupan sosial dan politik, terutama dalam kedamaian dan peperangan.
Sekolah Tinggi Studi Islam dan Arab untuk Anak Perempuan di Kairo menjadi tuan rumah untuk konferensi yang diselenggarakan oleh Asisten Sekretariat Jenderal untuk Kebudayaan Islam. Tokoh-tokoh terkenal akan menghadiri acara istimewa tersebut, seperti:
1. Dr. Ahmed Omar Hashim, anggota dewan cendekiawan senior dan mantan presiden Universitas Al-Azhar;
2.Dr. Sabri Abdel Raouf, profesor yurisprudensi komparatif di Universitas Al-Azhar;
3.Dr. Mohamed Mahana, profesor hukum internasional di Universitas Al-Azhar;Â
4.Dr. Nabil Al-Samalouti, mantan dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya di Universitas Al-Azhar;
5.Mayor Jenderal Osama Al-Gammal, penasihat Fakultas Pertahanan Nasional di Akademi Militer untuk Studi Tinggi.
Menurut Dr. Mohamed El-Gendy, konferensi ini bertujuan untuk menegaskan etika bukan sekedar teori, melainkan fondasi penting bagi komunitas yang kuat dan harmonis. Etika dipandang sebagai panduan bagi perilaku individu sekaligus alat untuk menghadapi tantangan masa kini.Â
Sementara itu, Dr. Hassan Khalil, Asisten Sekretaris Jenderal untuk Kebudayaan Islam, menyoroti tantangan etika di tengah perkembangan teknologi. Ia menegaskan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung dan memperkuat norma-norma etika.Â
Konferensi ini juga membahas berbagai isu penting, termasuk konsep etika dalam komunitas, penerapan etika Islam di masa damai dan konflik, serta kontribusi lembaga-lembaga nasional dalam mempertahankan sistem moral. Selain itu, diskusi tentang artikel dan buku terbaru dari para cendekiawan terkemuka menjadi bagian integral dari acara ini.
Majalah Al-Azhar secara rutin mengadakan dialog lintas disiplin yang melibatkan para ahli hukum, sastra, budaya, dan syariat. Forum ini dirancang untuk mencari solusi atas permasalahan besar yang dihadapi masyarakat, mendukung gagasan Imam Besar Al-Azhar, dan menanamkan nilai-nilai penting bagi generasi muda.